Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Awas! Malapetaka Diri Sendiri dan Jebakan Teknologi

11 Juni 2021   17:38 Diperbarui: 11 Juni 2021   18:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar kalimat Cintailah Diri Sendiri atau Musuh Terbesarmu adalah Dirimu Sendiri. Kalimat itu merupakan kalimat motivasi yang paling klise. Sebenarnya dua kalimat tersebut sangat kontradiktif. Satu menyadarkan kita akan pentingnya mencintai diri sendiri dan yang kedua menyadarkan kita bahwa musuh terbesar kita bukan berasal dari luar, tapi dalam diri sendiri.

Dalam hal ini, konsep diri yang dimaksud itu seperti apa? Mari kita simak beberapa pendapat yang berhasil saya kumpulkan mulai dari pakar psikologi, neourosains dan filsuf populer yang tidak asing ditelinga kita.

Sigmund Freud merupakan seorang psikoanalisis yang terkenal dengan teori kepribadiannya. Freud menyatakan bahwa dalam diri manusia memiki sifat yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Id, Ego dan Superego.

Dalam neourosains, manusia adalah makhluk yang memiliki otak. Di dalam otak banyak terdapat bagian yang menyimpan banyak hal dan terhubung satu sama lain. Hal ini berkaitan dengan diri yang sadar (Self-consciousness). Menurut Antonio Damasio yang merupakan seorang neorosaintis menjelaskan tentang diri. Menurutnya diri adalah keadaan neurobiologis yang diciptakan kembali secara terus menerus.

Sarte adalah seorang filsuf eksistensialis asal Perancis. Diktumnya yang paling populer adalah manusia dikutuk untuk bebas. Diri sendiri yang dipahami dalam diktum Sarte adalah manusia sejatinya harus bebas dan bertanggungjawab atas kebebasan yang dimilikinya.

Dari serangkaian pendapat yang dikemukakan para ahli ini dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang dimaksud adalah mengenai diri sebagai organisme yang memiliki kesadaran serta sifat-sifatnya yang tergabung dan prinsip ingin menjadi bebas.

Setiap manusia pasti merasakan apa itu cinta. Cinta kepada diri sendiri adalah bentuk cinta itu sendiri. Cara mencintai diri sendiri memiliki beragam bentuk. Salah satu bentuk yang paling sering digunakan oleh individu untuk mencintai dirinya sendiri adalah dengan mengapresiasi diri sendiri atas kerja kerasnya.

Selain cinta, problematika yang dihadapi manusia sangat beragam. Manusia dihadapkan pada permasalahan yang menghambat proses perkembangan diri menjadi yang lebih baik. Kali ini manusia dihadapkan pada rasa malas, rasa kurang percaya diri dan takut. 

Semua rasa itu berada dalam diri sendiri. Bahaya jika perasaan itu mengendalikan kehidupanmu. Akan ada berapa banyak pekerjaan yang terhalang karena kamu takut, tidak percaya dan malas. Berapa banyak mimpi yang pudar karena semua itu. Yap! Ini merupakan konsep yang dari Musuh Terbesarmu adalah Dirimu Sendiri.

Selain yang disebutkan di atas, konsep mencintai diri sendiri juga berarti mengakui bahwa diri ini apa adanya dan sepenuhnya sama seperti manusia lain yang memiliki hak-hak yang harus dipenuhi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun