Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pemuda Malaikat Kota

30 Oktober 2020   03:53 Diperbarui: 30 Oktober 2020   04:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dewasa, rasa dan lukanya masih menganga-nga

akibat tumbukan realita dan hidup di ibukota

tajam langkah kaki penuh luka

kemuliaan disudut padamkan berbisa

agama dibenturkan kejamnya realita

bisu bahagia terdiam dalam bayangan lindungan desa

yang tercinta manusia

menerka, menghantam perih matinya hasrat

terbitnya matahari dalam kejaran setoran

diapitnya dua cita-cita

"halo, pelacur jalanan ibukota, matilah dengan bahagia dan duduk bersanda. Dunia ini akan hancur dengan baik dan mati dihadapan manusia-manusia dosa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun