Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Schalke 04 Memburu Kemenangan Sintas

10 April 2021   11:02 Diperbarui: 10 April 2021   11:06 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga pemain Schalke 04, Shkodran Mustafi, Suat Serdar, dan Malick Thiaw (dari kiri) tertunduk usai timnya kembali kalah dan makin terancam terdegradasi dari Bundesliga Jerman. | Sumber: Poolfoto/imago images via t-online.de

Tangkapan layar klasemen Bundesliga via bundesliga.com/en/bundesliga/table
Tangkapan layar klasemen Bundesliga via bundesliga.com/en/bundesliga/table
Sekarang, mari kita tengok situasi terkini Schalke 04 di papan klasemen Bundesliga Jerman. Terlihat dari gambar di atas, kondisi The Royal Blues memprihatinkan bukan? Lalu, seberapa besar peluang mereka untuk bisa bertahan di liga kasta tertinggi sepak bola Jerman?

Akan tetapi, sebelum membahas peluang Schalke lolos dari zona degradasi, ada baiknya kita urai permasalahan tim yang jadi sebab terpuruknya Schalke secara performa. Sebab, bila menilik skuad yang dimiliki Schalke, sebetulnya mereka tak seburuk itu.

Krisis Finansial, Takada Pemain Bagus yang Bergabung

Kasihan betul Schalke. Dari rekap transfermarkt, di dua kesempatan jendela transfer, The Royal Blues hanya mendapat pemasukan 5 juta euro dan hanya mampu mengeluarkan 2 juta euro untuk menebus pemain baru.

Pemain yang ditebus 2 juta euro itu adalah Goncalo Paciencia. Paciencia dipinjam dari Eintracht Frankfurt untuk mempertajam lini serang Schalke. Selain itu, Schalke juga merekrut kembali Klaas-Jan Huntelaar. Apesnya, dua pemain itu justru dibekap cedera sebelum menampilkan perfoma apik.

Dua pemain sarat pengalaman, Sead Kolasinac dan Skhodran Mustafi juga datang. Sayangnya, deretan pemain berpengalaman yang didatangkan tidak memberi pengaruh signifikan terhadap performa Schalke. Tidak cukup. Sebab, masalah utamanya bukan itu. Lalu, apa masalah terbesarnya?

Gonta-Ganti Pelatih Medioker

Tahukah Anda, musim ini Schalke 04 sudah ditangani 5 pelatih. Artinya, mereka 4 kali mengganti pelatih mereka. Menurut pengamatan saya, takada satupun pelatih Schalke musim ini yang cukup mumpuni alias punya kredibilitas OK.

David Wagner, Manuel Baum, Huub Stevens, Christian Gross, dan terbaru Dimitrios Grammozis adalah daftar pelatih Schalke musim ini. Dari daftar itu, yang pernah menangai tim besar dan pernah juara cuma Huub Stevens dan Christian Gross. Namun, era Huub Stevens sudah lama berakhir, sementara Gross sudah lama tak menangani tim papan atas di liga top Eropa.

Kini, The Royal Blues ditangani Dimitrios Grammozis. Setelah saya telusuri, dia merupakan pelatih berkebangsaan Yunani. Sebelum ditugaskan oleh Schalke, dia baru saja dipecat Darmstadt, klub 2.Bundesliga pada Februari lalu.

Intinya, takada satupun pelatih mumpuni yang ditunjuk manajemen Schalke. Semua yang datang musim ini tak lebih dari pelatih medioker. Padahal, bila menilik sejarahnya, pemilik 7 trofi Bundesliga dan 5 trofi DFB-Pokal ini layak ditangani pelatih hebat.

Masalah lainnya, Schalke gampang main pecat. Padahal, The Royal Blues harusnya belajar dari para pesaingnya yang percaya proses. Dampak gonta-ganti pelatih itu bikin formasi, taktik, dan starting eleven Schalke selalu berganti tiap ganti pelatih. Alhasil, pemain harus selalu membuat penyesuaian baru tiap bulannya.

Peluang Schalke 04 Bertahan di Bundesliga

Schalke masih punya sisa 7 pertandingan di Bundesliga musim ini untuk lolos dari degradasi. Mereka butuh finish di posisi 15. Jarak mereka dengan Hertha Berlin di posisi 15 adalah 15 poin. Butuh minimal 16 poin untuk merangkak ke zona aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun