Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Slavia Praha, Mengapresiasi Perjuangannya

20 Maret 2021   11:08 Diperbarui: 21 Maret 2021   08:34 1784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Slavia Praha berfoto usai memastikan diri melangkah ke babak perempat final Liga Europa 2021. | Foto: Twitter @slaviaofficial

Sayangnya, kiprah Slavia musim ini ternodai. Bukan, bukan karena kiper mereka yang kena tendangan kungfu pemain Rangers hingga jidatnya robek. Sebelumnya, perlu Anda ketahui, Slavia lolos ke perempat final dengan berdarah-darah. Kiper mereka, Ondrej Kolar menerima 3 jahitan di wajahnya yang kena pull sepatu Kemar Roofe.

Namun, sekali lagi bukan perkara itu yang menodai perjuangan heroik Slavia Praha di Liga Europa musim ini. Adalah adanya dugaan ujaran rasis yang dilontarkan bek mereka, Ondrej Kudela terhadap gelandang Rangers, Glen Kamara. Pagi ini, Glen dikabarkan sudah menunjuk kuasa hukum untuk mengusut kasus tersebut.

Di luar perkara yang masih perlu dibuktikan itu, nama Slavia Praha sudah lebih dulu tercoreng. Adalah ulah oknum suporter mereka yang dengan gamblang memposting ujaran rasis di akun IG mereka yang ditujukan kepada pemain kulit hitam Rangers.

Saya tak ingin memposting ulang di sini, jadi sila cek saja kata kunci @hooligans.cz di IG, atau "Slavia Praha racism" atau "Slavia Praha racist" di Twitter. Frasa tersebut tengah jadi trending tersendiri, khususnya di Britania Raya.

Ironis. Pasalnya, selama beberapa musim terakhir, Slavia Praha bergantung pada pemain mereka yang berkulit hitam. Selain punya pemain kulit hitam di dalam skuadnya, kelolosan mereka ke perempat final Liga Europa musim ini saja ditentukan oleh 2 pemain kulit hitamnya.

Abdallah Sima jadi penentu kemenangan Slavia saat mengalahkan Leicester. Lalu, ada Peter Olayinka yang kemarin jadi salah satu pembobol gawang Rangers. Selain dua nama itu, Slavia musim ini juga diperkuat 2 pemain asal Pantai Gading, Ibrahim Traore dan Simon Deli.

Abdallah Sima | Foto: transfermarkt
Abdallah Sima | Foto: transfermarkt
Menarik melihat arah kasus rasisme ini, sebab bila kategorinya parah dan menyinggung pemainnya sendiri, bukan tak mungkin para pemain kulit hitam Slavia akan memilih hengkang. 

Perlu diketahui, Sima, penyerang 19 tahun asal Senegal adalah salah satu komoditi panas di bursa transfer penyerang muda. Dia adalah topskor Slavia musim ini dengan koleksi 15 gol.

Meledaknya Sima musim ini juga jadi bukti Slavia Praha yang selalu sukses mengorbitkan pemain muda. Slavia juga jadi penyumbang pemain handal ke timnas Ceko. Untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di bulan Maret ini saja, ada 8 penggawa Slavia Praha yang dipanggil timnas Ceko.

Akan jadi preseden buruk bagi Slavia Praha bila ujaran rasis itu terbukti nantinya. Sudah pasti, perjuangan heroik The Reds and whites bakal ternoda. Meski begitu, perjuangan mayoritas skuad Slavia masih layak diapresiasi.

Bagaimapun, kiprah Slavia Praha musim ini tak bisa dianggap "B aja" atau malah dianggap remeh. Perjuangan mereka menunjukkan kepada kita bahwa Slavia Praha bukanlah penggembira, melainkan pesaing kuat di Liga Europa 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun