Nasib Rossi yang terjatuh pada balapan MotoGP Catalunya 2020 juga mirip dengan jatuhnya Pol dan Oliveira. Mereka kehilangan kendali motor karena mengalami slip akibat hilangnya traksi.
Traksi adalah gaya gesek maksimum yang dihasilkan oleh 2 permukaan tanpa mengalami slip.
Pada kendaraan seperti motor yang digunakan para pebalap MotoGP, traksi berarti gaya gesek maksimum yang dihasilkan ban dengan aspal.
Bila motor kehilangan traksinya, bisa menyebabkan terjadinya slip atau ban yang kehilangan daya cengkramnya dengan aspal. Bila sudah begini tentu sangat berbahaya dan tak jarang kecelakaan pun terjadi.
Begitu pula yang dialami Rossi. Seperti dalam pernyataannya; "Mungkin saya terlalu menekan saat memasuki tikungan dan kehilangan keseimbangan ban depan".
Ada 3 faktor penyebab hilangnya traksi, yaitu kondisi lintasan, kondisi motor, dan tindakan pengemudi atau dalam kasus pebalap MotoGP adalah gaya membalapnya.
Traksi bisa hilang bila pebalap tiba-tiba mempercepat lajunya di permukaan licin, menginjak rem terlalu keras dan mendadak, berbelok secara berlebihan, atau kombinasi semuanya.
Dalam kasus jatuhnya Rossi, kondisi lintasan yang kurang ideal dan tindakannya ketika menikung di T2 Sirkuit Catalunya pada Minggu (27/9) kemarin jadi sebab utamanya. The Doctor terlalu "menekan" alias berlebihan saat menikung, kurang memperhatikan kondisi ban di sisi kiri yang suhunya lebih rendah.
"Melihat data, situasinya benar-benar sama dengan lap sebelumnya. Tapi dengan suhu seperti ini saya harusnya lebih hati-hati dengan tikungan kiri," kata The Doctor dikutip dari kompas.com
Pada akhirnya, akibat tindakan Rossi tersebut, traksi pada ban depan motor Yamaha YZR-M1 yang dikendarai The Doctor hilang dan menyebabkan ban depan motornya kehilangan keseimbangan.
Valentino Rossi akhirnya terjatuh pada T2 Sirkuit Catalunya dan gagal menyelesaikan balapan MotoGP Catalunya 2020.