Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bersiap Merugi, AC Milan Ubah Kebijakan Transfer

13 September 2020   15:00 Diperbarui: 14 September 2020   16:27 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain asal tim Primavera (dari kiri: Colombo, Daniel, dan Kalulu) yang dipromosikan naik ke tim utama Milan. | Foto: Twitter @acmilan

Sudah merugi tahun lalu, Milan masih terancam merugi akibat Covid-19

Laporan keuangan Milan tahun 2019-lah yang membuktikan kalau penjualan Cutrone dan Locatelli tak memberi dampak signifikan. Berdasarkan laporan tersebut, Milan menghabiskan 153 juta euro untuk membeli pemain baru, sementara pemasukan dari penjualan pemain hanya 62 juta euro saja.

Angka tersebut tak jauh dari catatan 2018, dimana Milan mengeluarkan 129 juta euro untuk beli pemain, sementara pemasukan dari penjualan pemain hanya 55 juta euro. Sebuah akun twitter @SwissRamble yang rajin memberi analisis keuangan klub bola Eropa juga membuktikan fakta ini.

"#Milan Kerugian 143 juta euro sebelum pajak jadi yang tertinggi di Italia & terburuk dalam sejarah klub. Kehilangan lebih dari setengah miliar dalam 6 tahun terakhir, karena pendapatan mandek, sebagian karena sedikit keterlibatan di Eropa. Upah hingga 185 juta euro. Sedikit uang dari penjualan pemain. Utang turun setelah pembayaran kembali obligasi oleh Elliott."

Untuk lebih jelasnya, simak analisis lengkapnya dalam infografis berikut ini.

Review Laporan keuangan Milan tahun 2019. | foto: Twitter @SwissRamble
Review Laporan keuangan Milan tahun 2019. | foto: Twitter @SwissRamble
Intinya, berdasarkan laporan keuangan tahun lalu, kondisi finansial Milan memang sedang tak baik-baik saja. Beban gaji yang tinggi dan sedikitnya uang dari penjualan pemain memberi dampak buruk bagi keuangan Milan.

Itu adalah laporan tahun lalu, untuk tahun ini memang belum keluar, tetapi MilanNews.it memperkirakan Milan masih akan merugi hingga 100 juta euro akibat dampak pandemi covid-19. Uniknya, angka ini masih lebih baik dari kerugian tahun lalu yang mencapai 146 juta euro.

Selain itu, ternyata prestasi bagus akan memberi dampak finansial kepada klub. Dilansir dari Metro.co.uk, dikutip dari Okezone.com, setiap klub yang lolos ke fase grup Liga Champions 2020 mendapat hadiah uang senilai 15,25 juta euro. Setiap mendapat hasil menang di fase grup, klub dihadiahi 2,7 juta euro dan setiap hasil imbangnya mendapat upah 900 ribu euro.

Selama 7 tahun absen dari Liga Champions, praktis uang sebesar itu tak masuk kantong Milan. Milan memang pernah lolos ke Liga Europa beberapa musim lalu, namun upah dari Liga Europa tak sebanding dengan Liga Champions. 

Dilansir dari Marca, di Liga Europa 2020 saja, klub yang lolos ke fase grup hanya mendapat hadiah partisipasi sebesar 2,275 juta euro.

Sungguh jomplang bukan? Musim ini, Milan akan kembali berlaga di Liga Europa, tetapi harus memulai dulu dari babak kualifikasi. Jalan Rossoneri masih panjang untuk minimal meraih uang hadiah 2,275 juta euro itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun