Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mark van Bommel, Elemen Penting Scudetto Milan 2011

22 April 2020   18:31 Diperbarui: 22 April 2020   18:24 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mark Van Bommel, AC Milan (Photo by John Walton - PA Images via Getty Images

Bursa transfer musim dingin 2011 akan selalu dikenang pendukung setia AC Milan (milanisti). Pada momen tersebut, ada transfer pemain yang mengejutkan milanisti dan tidak terduga, semacam bonus atau hadiah yang dipersembahkan Galliani pada Milan dan pendukungnya.

Siapa sangka, anggota timnas Belanda yang menjadi runner-up Piala Dunia 2010, Mark van Bommel mendarat di Milanello. Sebuah bonus bagi skuad Massimiliano Allegri yang tengah berjuang menuntaskan musim 2010/2011 sebagai pemuncak klasmen Serie A. Sebuah kejutan, pasalnya van Bommel didapat Milan secara gratis dari Bayern Munchen, dimana di klub itu ia merupakan kapten tim.  

Van Bommel merupakan kapten tim Bayern Munchen sejak Oliver Kahn pensiun di tahun 2008. Ya, Galliani dengan keahlian spesial mendatangkan pemain gratisan sukses mengamankan tanda tangan kapten tim Bayern Munchen itu. 

Van Bommel jugalah yang menjadi aktor penting dalam langkah Munchen mencapai final Liga Champions 2010. Hmm... apa mungkin ya keputusan ia hengkang ke Milan karena ingin balas dendam ke Inter yang mengalahkannya di final 2010?

Kalau berbicara soal balas dendam, maka van Bommel telah sukses melakukannya. 2 April 2011, van Bommel mendapat kesempatan menghadapi Inter di Deby Milan.

Bermain sebagai tim tuan rumah (ya walaupun kandang kedua tim sama sih) Milan tampil menekan sejak awal pertandingan, hingga peluit akhir pertandingan ditiupkan, skor 3-0 jadi kemenangan Milan.

Van Bommel yang menjadi starter hingga pertandingan usai dan menciptakan satu peluang emas, sebuah tendangan dari luar kotak penalti yang sayangnya membentur mistar gawang.

Van Bommel merupakan kapten timnas Belanda ketika ia membela AC Milan. (sumber foto: fifa.com)
Van Bommel merupakan kapten timnas Belanda ketika ia membela AC Milan. (sumber foto: fifa.com)
Tapi sepertinya bukan itu alasan ia bergabung dengan Milan, masa iya cuma untuk mengalahkan Inter? Sebuah alasan yang kenak-kanakan bukan. Kalau untuk menghabiskan karier sepak bolanya di usianya yang sudah 34 tahun kala itu rasanya juga kurang tepat. Maka alasan paling tepat adalah kebutuhan strategi. 

Semenjak Van Bommel datang ke San Siro di paruh kedua liga, ia telah tampil sebanyak 14 kali. Artinya ia hampir selalu jadi pilihan Allegri kala itu. Memang, Van Bommel langsung jadi andalan di posisi gelandang bertahan bergantian dengan Ambrosini atau Pirlo. Di masa itu, Allegri juga butuh gelandang baru dikarenakan krisis gelandang di AC Milan akibat cedera.

Sejak kedatangan Mark Van Bommel, Milan pun selalu sukses mengamankan puncak klasmen Serie A. Dan di paruh kedua musim 2010/2011, Milan hanya kalah sekali saja selebihnya mereka tak pernah kalah. 

Van Bommel pun jadi salah satu elemen penting kesuksesan Milan meraih scudetto ke-18 mereka. Van Bommel pula yang disebut-sebut sebagai penyebab Pirlo terpinggirkan ke Juventus, soalnya di akhir musim Van Bommel mendapat kontrak baru untuk musim depan sementara Pirlo dilepas ke Juve secara gratis. Maka di tahun keduanya, ia semakin banyak mendapat porsi bermain di pos gelandang bertahan Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun