Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Naufal
Muhammad Irfan Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Kita Sulit Memaafkan dan Apa Hubungannya dengan Emosi?

13 Juni 2021   16:01 Diperbarui: 13 Juni 2021   16:17 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat remaja atau kita yang masih remaja, mungkin sering mengalami perselisihan dengan teman sebaya hanya karna hal yang sepele.  Seperti para mahasiswa yang tidak akan terpisah dari interaksi sosial dengan orang di sekitarnya, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan lainnya diluar kampus. Ketika berinteraksi sosial, kita terkadang bisa berbuat salah dan terkadang hal tersebut bisa memicu terjadinya konflik di lingkungan sosial kita. Ketika kita memiliki masalah atau konflik terhadap orang disekitar kita, salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan adalah dengan saling bermaafan.

Apasih pengertian Pemaafan?

Pengertian pemaafan menurut McCullough (1997), ia mendefinisikan pemaafan sebagai perubahan serangkaian motivasional dimana terjadi menurunnya motivasi untuk membalas dendam terhadap pelaku, motivasi untuk mempertahankan kerenggangan hubungan dengan pelaku dan meningkatnya motivasi ataupun keinginan untuk berdamai dan berbuat baik dengan pelaku

Menjadi orang yang pemaaf memang tidaklah mudah, Temuan menunjukkan bahwa remaja awal cenderung menampilkan bentuk kemarahan yang lebih negatif dari remaja akhir yang telah menunjukkan kapasitas yang lebih besar dalam mengkontrol kemarahan Anderson (2006). Ekspresi emosional yang sehat (kontrol kemarahan) menunjukkan strategi manajemen kemarahan yang baik dan belajar untuk mencari solusi positif untuk menghadapi suatu masalah. Dalam hal ini harus ada faktor yang mendukung seseorang untuk menjadi orang yang pemaaf. Salah satu faktor yang mendukung pembentukan sifat pemaaf adalah kematangan emosi.

Nah sebelum membahas lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita mengetahui apasih pengertian dari emosi?

Emosi sendiri bisa diartikan sebagai impuls yang muncul dari suatu rangsangan baik dari dalam maupun dari luar diri. Emosi sendiri diatur oleh bagian dari otak kita, yaitu system limbik. Sistem limbik sering disebut sebagai otak emosional karna didalamnya terdapat thalamus, hypothalamus, hippocampus, dan amygdala. Amygdala yang sering juga disebut memiliki bentuk seperti 'kacang almond' ini merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam pengaturan emosi seseorang.

Balik lagi ke pembahasan kita mengenai faktor yang bisa mendukung pembentukan sifat pemaaf, yaitu kematangan emosi. Pengertian kematangan emosi menururt Chaplin (2005), ia mendefinisikan kematangan emosi sebagai kondisi atau keadaan dalam mencapai tingkat kedewasaan dalam perkembangan emosi seseorang. Orang yang mempunyai emosi matang tidak akan menampilkan pola-pola emosial yang hanya dilakukan oleh anak-anak. Orang yang mempunyai emosi matang juga mampu melakukan control terhadap emosinya dalam menghadapi situasi.

Setelah mengetahui pengertian dari pemaafan dan kematangan emosi, terus apasih hubungan dari kedua nya?

Dilansir dari jurnal Radhitia & Ilham (2012) , Hubungan antara kematangan emosi dengan sifat memaafkan saling berkorelasi positif, sehingga semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi kecenderungan untuk memaafkan. Dalam jurnal tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan kecenderungan memaafkan pada remaja akhir.

Ditinjau dari teori dan penelitian yang telah ada, bisa dibilang bahwa orang yang memiliki kematangan emosi cenderung lebih mudah memaafkan. Dan dengan begitu orang yang sulit memaafkan, mungkin tingkat kematangan emosinya masih rendah. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak sampai kalangan remaja akhir.

Setelah kita Mengetahui penyebab nya, Alangkah baiknya kita meningkatkan tingkat kematangan emosi kita, agar bisa menjadi orang yang lebih sabar dan tentunya pemaaf. Karena dalam Agama Islam memaafkan sesama  merupakan sifat yang dibahas di dalam Al Quran dan Al Hadist. Al-Qur,an mengajarkan pada kita untuk  saling memaafkan sesama umat manusia. Seperti dalam Surat Al-A'raf (7) ayat 199, yang artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun