Mohon tunggu...
Ibnu Aziz
Ibnu Aziz Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unpam

Membantu siswa/mahasiswa untuk berkembang

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Inflasi didalam Ekonomi Makro

25 Maret 2022   23:34 Diperbarui: 25 Maret 2022   23:49 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pengertian dari inflasi adalah sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu yang ditentukan, yaitu penurunan harga secara berkelanjutan, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi sangat langka, Manakala harga-harga secara umum sangat turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus). Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara nyata tingkat pendapatannya juga sering sekali menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi pada tahun yg bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang akibatnya tidak mutlak akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga.

Sifat inflasi dibagi menjadi 3:

- Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun

- Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 -- 30% pertahun.

- Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 -- 100% pertahun.

Penyebab Inflasi terbagi menjadi 2 yaitu

  • Demand Pull Inflation adalah Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh.
  • Cost Push Inflation adalah fenomena inflasi yang cukup besar dan keberadaannya dinilai dapat sangat merugikan banyak pihak.

Berikut indeks harga yang digunakan untuk mengukur melajunya inflasi antara lain:

a) Consumer Price Index (CPI) mengukur rata-rata perubahan harga dari waktu ke waktu saat pembeli membayar satu keranjang barang dan jasa, yang biasa dikenal sebagai inflasi. Rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa yang mendekati pola konsumsi individu digunakan untuk menghitung CPI,  Berikut perhitungan Consumer Price Index:

CPI= (Biaya keranjang pasar diberikan pertahun : Biaya keranjang pasar pada tahun pertama) x 100%

b) Produsen Price Index dikenal dengan Whosale Price Index adalah indeks harga barang di pasar grosir atau perdagangan besar. Transaksi melibatkan jumlah yang sangat besar antara penjual pertama dan penjual lainnya, tetapi tidak jual eceran. Indeks PPI ini searah dengan indeks CPI, Perhitungannya didasarkan pada indeks Laspeyres.

c) GNP Deflator  ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan PPI, dimana indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan Consumer Price Index dan Produsen Price Index, Berikut perhitungan Gross National Product Deflator :

Gross National Product = (Gross National Product Nominal : Gross National Product Riil) x 100%

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun