Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebelum War Takjil, Ingat Pesan Orangtua!

6 Maret 2025   07:28 Diperbarui: 6 Maret 2025   07:28 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bazar Ramadhan Melayu (Pasar Ramadan) di Malaysia, dengan banyak hidangan lezat, di bawah New Norm (sumber foto : Pixels/Davian Chang)

Wah tanpa terasa kita sudah masuk di hari keenam di bulan suci Ramadan tahun ini. Setiap hari pasti memiliki banyak cerita yang ingin kita bagikan atau sharing kepada orang lain, baik itu dari lisan (ucapan) maupun tulisan.

Dalam rangka challenge Ramadan menulis selama 30 hari penuh untuk berbagi kisah, itu bukanlah sebuah masalah yang besar. Melainkan sebuah kesenangan untuk bercerita melalui tulisan agar orang lain bisa membaca dan tahu, atau bisa jadi semoga dari tulisan ini berguna atau bermanfaat untuk mereka.

Tema kali ini juga sangat menarik sekali, War takjil, Siapa Takut ? tagline ini sangat popular dibulan suci Ramadan tahun lalu, melalui dari salah satu tokoh pemuka agama Kristen yaitu Pendeta Marcel. Ia memberi kotbah minggu pagi kepada jemaahnya untuk berburu takjil alias War takjil.

Tagline ini viral banget dari semua platform media sosial yang ada, baik itu dari Tiktok, Instagram, Facebook maupun Youtube. Semuanya berlomba-lomba untuk membuat konten yang menarik sehingga para penontonnya terhibur dengan ulah aksi mereka yang kocak dan lucu. Walau terkadang ada juga yang nyeleneh, tapi alangakah baiknya di skip saja dan tidak perlu menontonnya.

Kembali pada tema yang sudah ada yaitu War takjil, Siapa Takut ? menarik sekali untuk dibahas dan berbagi kisah pengalaman untuk dibaca oleh para pembaca setia Kompasiana. Saya akan selalu menulis sesuai dengan pengalaman dan kisah pribadi yang masih tersimpan baik didalam memori. Jadi, tulisan ini akan seperti curhat atau sharing berbagi kisah pengalaman pribadiseperti diari kehidupan.

Ajaran orang tua yang tidak pernah lupa

Tradisi banyak orang dalam momen bulan Ramadan yang paling membahagiakan adalah ketika sore hari sebelum menuju waktu berbuka puasa, pergi keluar rumah menuju pasar Ramadan untuk berburu takjil buka puasa. Sambil jalan sore dan menikmati suasana keramaian yang luar biasa antusiasnya.

Berbagai macam pernak-pernik makanan selalu saja tersedia dengan berbagai macam bentuk. Mulai itu dari makanan ringan, berat dan berbagai snack serta kudapan ringan tersedia dengan banyak sekali jenisnya.sehingga terkadang kalap sendiri dan lupa diri untuk menahan membeli sesuai dengan kebutuhan.

Tapi tradisi ini tidak dilakukan setiap hari, karena Ibu selalu membuat sendiri makanan terbaik untuk anggota keluarganya. Membeli takjil terjadi kalo lagi pengen makan sesuatu atau ingin menolong antar sesama yang mencoba peruntungan dalam mencari rezeki Allah dengan cara yang halal yaitu berjualan takjil.

Biasanya sebelum berangkat menuju ke pasar Ramadan, orang tua selalu memberikan beberapa uang untuk membeli beberapa makanan untuk berbuka puasa. Biasanya pesan yang selalu disampaikan oleh orang tua, sampai sekarang yang masih saya ingat adalah "Niatkan membeli sesuatu itu, tujuannya untuk membantu dan menolong. Semoga berkah dan bisa bermanfaat untuk semuanya".

Tidak lupa juga pesan pamungkas yang paling mengena bagi saya dan hingga sekarang selalu saya terapkan ke dalam perbuatan sehari-hari. Yaitu "Kalo ada penjual yang sepi orang ditempat dagangannya, alangkah baiknya kamu membeli barang satu atau dua ditempat tersebut. Dengan sikap sederhana itu kita lakukan, mana tau bisa membantu dagangannya dan pembuka pelaris untuk dagangannya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun