Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Jadikan Puasa Sebagai Alasan untuk Kita Bermalas-malasan

5 Maret 2025   22:29 Diperbarui: 5 Maret 2025   22:29 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikut serta dalam Kegiatan Panitia Pekan Ramadan Mesjid sebagai Ketua Penyelenggara (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Tanpa terasa, hari ini kita sudah menjalankan ibadah puasa kelima di bulan suci Ramadan. Waktu begitu cepat berjalan, aktifitas semakin padat dan produktifitas tidak boleh setengah-setengah, apalagi turun drastis dari biasanya.

Saya yakin dan percaya bahwa para pembaca setia Kompasiana selalu semangat dan bahagia setiap harinya dalam menjalankan aktifitas. Saya juga berharap puasanya lancar dan bisa selesai sampai di hari penhujung menuju fitri di Hari kemenangan nantinya.

Namun tidak semua orang bisa menjalankan puasa tahun ini dengan bersemangat, pasti ada saja satu dua orang atau sedikiti kelompok yang masih bermalas-malasan untuk melakukan sesuatu karena puasa yang dijadikan ebagai alasan atau beban untuk tidak produktif.

Hal ini sungguh salah besar ya !! itu bukan konsep yang benar dalam tujuan menjalankan ibadah puasa Ramadan yang kita lakukan sekali dalam setahun. Padahal sebelum Ramadan datang, kita bisa berlatih dengan melaksanakan puasa sunah senin kamis, guna untuk melatih diri dan bisa enjoy melaksanakan  puasa ketika Ramadan datang seperti saat ini.

Jangan Bermalas-malasan

Kita semua tahu bahwa orang yang malas tidak akan pernah maju. Ketika semua orang sudah berlari jauh menuju tempat tujuan, orang-yang bermalas-malasan hanya berjalan ditempat dan tidak pernah pindah ke tempat tujuan. Ini sungguh merupakan sifat yang harus dijauhi dan ditinggalkan.

Bulan Ramadan merupakan salah satu bulan yang paling mulia. Dimana didalam bulan Ramadan memiliki tiga keutamaan yang luar biasa di setiap sepuluh malamnya. Sepuluh malam pertama disebut dengan malam rahmat, sepuluh malam kedua disebut dengan malam pengampunan (Magfirah) dan sepuluh malam ketiga disebut dengan terbebas dari api neraka.

Untuk bisa menikmati semua keutamaan yang luar biasa diatas, tidaklah mudah dan gampang untuk kita bisa mendapatkannya. Banyak hal yang harus kita lakukan dengan memuliakan hari-hari di bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan. Bagi yang malas, mungkin sangat jauh dan mereka tidak akan mendapatkan apa-apa jika tidak melakukannya.

Sebut saja bebrapa aktiftas yang banyak dilakukan oleh orang-orang ketika Ramadan datang. Aktifitas yang dimaksud seperti, Ibadah sholat lima waktu, berdoa, membaca Al-Quran, Sholat sunah (Dhuha, tarawih, tahajud dan masih banyak lagi), berdzikir, dan muhasabah. Ini merupakan contoh ibadah yang sering dilakukan.

Selain itu, ada pula aktifitas yang dikategorkan sebagai pendukung dalam mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Sebut saja seperti, berolahraga, membaca buku, gotong royong, bermain dengan teman-teman, menulis, ikut serat dalam kegiatan remaja mesjid dan masih banyak lagi.

Orang-orang malas akan mengabaikan semua kegiatan diatas, karena mereka menganggap puasa sebagai beban dan ritual yang dilakukan secara terpaksa. Sesuatu hal yang dilakukan secara terpaksa, maka hasil yang akan diperoleh juga tidak baik juga, melainkan mudarat atau kenistaan yang dapat merugikan diri sendiri.

Berbagi pengalaman dalam mengisi waktu luang di bulan Ramadan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun