Tema challenge hari ini membuat saya berpikir ke belakang dan mencoba untuk mengingat-ngingat kembali kejadian apa yang pernah saya alami. Sungguh ini sangat memalukan dan semoga ini bisa jadi pembelajaran untuk para pembaca semuanya.
Kisah ini terjadi pada saat masa kuliah dulu, hidup dalam lingkungan kos-kosan. Saya tinggal bersama salah satu teman kuliah yang memiliki beda jurusan. Saya sudah menganggap beliau sebagai layaknya saudara sendiri.
Sebut saja nama beliau " Si Pulan", kami waktu itu duduk di bangku kuliah pada tingkat ketiga. Momen itu kami lagi sibuk-sibuknya untuk membuat bahan Seminar proposal untuk menuju Ujian Akhir kuliah Skripsi.
Pada saat itu bertepatan dengan momen bulan suci ramadhan. Bagi orang-orang yang berada di tingkat yang sama dengan kami, pasti tau bagaimana susahnya dan berusaha untuk menyelesaikan tugas akhir dengan sebaik-baiknya. kegiatan begadang tidak pernah kami lewatkan hingga, menahan rasa kantuk tak bisa lagi kami elakkan dan hingga kebablasan bangun sampai kesiangan.
Teringat dengan jelas waktu itu, kami saling menyalahkan setelah kejadian itu terjadi. Namun, setelah dipikir ulang lagi ini merupakan sebuah kesalahan dari masing-masing pribadi kami berdua yang terlalu bodoh. Hingga akhirnya kami tertawa bersama melihat kebodohan yang sudah kami lakukan bersama.
Pada malam itu, saya mengingatkan "Bro, nanti jangan lupa ya tanak nasi untuk sahur" ujarku. Kemudian Si Pulan menjawab dengan rasa percaya diri bahwa ia bisa diandalkan dalam hal ini, "okay bro, tenang aja. Serahkan semuanya kepada ana." Jawabnya dengan santai
Memang hal itu langsung dilakukan olehnya dengan benar. Kami lanjut mengerjakan tugas kuliah hingga sampai kami terlelap dan terbangun karena bunyi alarm yang berulang kali bunyi setiap 10 menit sekali. Saya terbangun 30 menit sebelum imsak. Saya buru-buru membangunkan sahabat saya yang masih terlelap.
"Bro, bangun !! sudah mau imsak ini ntar lagi" ujarku
"hmm maaf bro, aku juga tertidur " jawabnya
Saya menyuruh sahabat saya untuk segera bersih-bersih untuk cuci muka dan segera santap sahur bersama. Saya langsung berinisiatif untuk menyiapkan nasi dan lauk untuk dimakan. Tapi alamat pulang, apa yang saya lihat sungguh tidak bisa dipercaya.