Kita sebagai manusia hanya bisa untuk berharap, berekspetasi dan meminta segalanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun, kita lupa bahwa yang memiliki hak mutlak dalam menentukan segalanya adalah Sang Maha Pencipta, yaitu Allah Swt.
Saya selalu berpikir dan berharap untuk setiap bulan ramadhan datang menghampiri, banyak harapan dan ekspetasi yang ingin saya capai dan raih dengan sungguh-sungguh. Tapi, kadang kala saya merasa bersalah atas segala kecerobohan yang selalu lakukan dan luput dari kebodohan yang baik secara sengaja atau tidak.
Sebagai contoh harapan dan ekspetasi yang ingin saya raih adalah : Sholat tepat waktu dengan berjamaah ke masjid, tadarus dengan khatam Al Qur'an 30 juz minimal satu kali, menulis rutin selama 30 hari penuh seperti challenge Kompasiana dan masih banyak lagi.
Contoh harapan dan ekspetasi diatas, mungkin bisa jadi banyak orang ikut mengamini dan memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang saya harapkan. Tapi, semua itu yang perlu kita garis bawahi untuk bisa terwujud adalah memiliki Sikap Konsistensi.
Tidak heran hampir semua orang termasuk saya memiliki harapan seperti demikian setiap tahunnya ketika bulan suci ramadhan datang menghampiri seluruh umat manusia di dunia ini. Apakah semuanya berhasil ? jawabannya ada dua kemungkinan yaitu "Ya" dan "Tidak".
Untuk saya pribadi, hal ini pernah tercapai dan saya merasakan hal itu merupakan sebuah pencapaian terbesar saya selama hidup dalam menjalankan ibadah puasa dengan damai dan tenang. Jika diperkenankan saya bercerita, sesuai dengan judul challenge pertama ini yaitu Dear Ramadhan.... Sebuah kalimat yang teringat oleh saya tentang curhat dibuku diary kita masing-masing. Perkenan sya untuk berbagi kisah pengalaman pribadi untuk pembaca Kompasiana.
Tahun 2019
Teringat dengan jelas dalam ingatan saya, awal tahun 2019 saya mengumpulkan tekad untuk mengambil sebuah keputusan besar yaitu resign dari pekerjaan yang sedang saya geluti selama  tiga tahun.
Setelah keputusan saya ambil, dengan niat yang sungguh-sungguh saya balik ke kampung halaman untuk menenangkan diri dan fokus dengan ibadah puasa ramadhan yang sebentar lagi menghampiri kala itu.
Selama masa transisi pengangguran dengan memiliki tabungan seadanya sambil mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan sana sini, saya coba untuk melakukan sebaik mungkin untuk bisa kembali beraktifitas di dalam dunia kerja professional.
Harapan saya kala itu, ingin segera mendapatkan pekerjaan baru dan fokus menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Singkat cerita, pada saat itu harapan saya dibulan ramadhan tahun 2019 : ingin sholat tepat waktu lima kali dalam sehari dimesjid dekat depan rumah, tadarus khatam Al Qur'an 30.