Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ada Apa dengan Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon? Peringkat Menurun dan Prestasi pun Mulai Meredup

26 September 2022   21:07 Diperbarui: 26 September 2022   21:08 2926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedekatan Pelatih disaat memberikan semangat dan motivasi baru kepada atletnya (sumber foto : Bola)

Pada tahun 2021, Minions kembali berusaha untuk membalikkan performance yang tampil buruk di ajang Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang. Mereka berhasil merebut 5 gelar selama tahun 2021 yaitu Yonex French Open, Hylo Open Germany, Daihatsu Indonesia Masters, SimInvest Indonesia Open dan HSBC BWF World Tour Finals.

Dari semua prestasi tersebut diperoleh Minions sebagai pemain yang memiliki peringkat nomor 1 dunia. Semua gelar disebutkan diatas merupakan prestasi yang didapatkan pada Induvidual Event, sedangkan Team Event mereka juga berhasil emngantarkan Team Indonesia meraih gelar di beberapa pertandingan yaitu E-Plus Badminton Asia Team Championship 2018 meraih Gold, Asian games (Team Event) 2018 meraih Silver, Badminton Asian Team Championships 2020 meraih Gold dan Total Energies BWf Thomas & Uber Cup 2020 meraih Gold.

Kini Minions harus lapang dada menerima posisi di tempat ketiga setelah diberlakukan pengurangan poin pada turnamen yang sudah kadaluarsa, sehingga membuat semua posisi berubah drastis dari baisanya. Takuro Hoki /Yugo Kobayasi berhasil memperoleh poin 102.050 di peringkat pertama, Lee Yang/Wang Chi Lin dengan poin 98.518 di posisi kedua dan posisi ketiga ditempati oleh Minions dengan poin 97.727.

Ada apa dengan Minions ?

Penampilan Minions yang mulai turun terlihat sejak tidak maksimalnya penampilan mereka di turnamen besar yaitu Olimpiade Tokyo 2020, namun mereka berhasil mulai come back dengan segala cara yang berhasil mereka lakukan dari masukan pelatih hingga support dari rekan-rekan satu team yang ada di pelatnas.

Namun ada kabar yang tidak menyenangkan sedang melanda pasangan ganda putra terbaik dunia saat ini. Menurut sumber Jawa Pos di PBSI mengabarkan bahwa hubungan antara Coach herry IP dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan tidak baik-baik saja, Kevin terlihat tidak ikut dalam menu latihan yang dibuat oleh Coach herry IP.

"Hubungan Marcus Fernaldi Gideon dan Coach Herry IP masih sangat baik-baik saja. Mereka makan bareng setelah Japan Open. Hanya dengan Kevin yang sangat memburuk, Kevin sudah tidak mau dilatih oleh Coach Herry dan Coach Herry akhirnya sudah menutup pintu bagi Kevin"

Kabar ini tidak lagi mengejutkan bagi para penggemar olahraga bulu tangkis Indonesia, akrena sejak penampilan Kevin dan Marcus yang mulai turun membuat hubungan mereka tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tambahan lagi isu attitude yang diperlihatkan oleh Kevin pada saat turnamen Indonesia Open yang sempat ditegur oleh sang Pelatih membuat hubungan mereka retak dan inilah mungkin alasan pemicu hubungan antara Kevin dan Pleatih memburuk.

Bagi saya mengenai apa yang telah dilakukan oleh Coach Herry IP sudah tepat dan jelas tidak salah. Hanya saja Kevin mudah emosi dan cepat ngambekan dengan apa yang diterima setelah melihat ahsil pertandingan yang tidak sesuai dengan harapan. Jika kalian melihat penampilan Kevin pada saat itu sungguh memilukan hati karena ia tidak bisa menghargai pasangannya yang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Pada saat itu Marcus Fernaldi Gideon sedang dalam masa pemulihan pasca operasi pada bagian pergelangan engkel di kakinya. Dengan amsa pemulihan ia berusaha untuk ikut pertandingan dan mencoba menahan rasa sakit dari proses pemulihan yang telah dianjurkan oleh Dokter. Namun sikap yang diperlihatkan oleh Kevin disaat kalah di Indonesia Open sungguh tidak pantas dan wajar diberi teguran oleh Coach Herry IP.

Seorang atlet bisa menajdi seorang pemain  hebat akrena hasil polesan dari kerja sama team dan peran dari seorang pelatih yang selalu memberikan latihan, membangun motivasi yang terus membangkitkan semangat pada saat kalah dan menang serta membentuk karakter yang baik dan memiliki kepribadian attitude yang bagus. Itulah peran dari seorang pelatih. Kevin Sanjaya harus lebih dewasa dan tampil professional ketika bersama team dan pasangannya agar tidak terjadi kesalah pahaman.

"Saya No Comment soal itu, biarkan waktu yang akan menajwab. Yang jelas saya tidak ada masalah dengan dia (Kevin). Kalau dia ada masalah dengan saya, itu bukan urusan saya. Kalau tanya soal itu, silakan tanya Aryono." Ujar Herry IP mengenai hubungan dengan anak didiknya Kevin Sanjaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun