Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Berhasil Melaju ke Final Piala Thomas Cup 2021, Bersiap untuk Melawan China

16 Oktober 2021   22:50 Diperbarui: 17 Oktober 2021   10:54 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : badminton.ina/akun instagram

Pertandingan semi final Piala Thomas Cup 2021 di Aarhus berlangsung sangat ramai dan seru, diperlihatkan oleh kedua semi finalis Indonesia dan Denmark sebagai tuan rumah penyelenggara acara pertandingan ini. Sorak sorai suara dukungan dari kedua negara saling sahut-sahutan, Ceres Arena berasa seperti Istora Senayan Jakarta ketika Indonesia Open dan Indonesia Master.

Ini akan menjadi pertandingan hidup mati dan gengsi, kedua negara memiliki kekuatan berimbang untuk memiliki kesempatan yang sama untuk merebut tiket final Piala Thomas Cup 2021. Sebelum laga berlangsung Hery Ip memberikan pidato di hadapan seluruh pemain sebelum bertanding,

"pemain wajib mati-matian. Harus tampil habis-habisan bertarung dilapangan. Tunjukkan kita bangsa petarung. Kalau perlu kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki" kutipan Herry Ip.

Anthony Sinisuka Ginting menjadi Tunggal Putra pertama yang turun melawan Victor Axelsen, ini pertemuan antara peraih medali emas dan perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Pertandingan kali ini aka terlihat ramai dan sama-sama kuat dari kedua pemain, harus memiliki mental siap dan tidak mau kalah dalam meraih poin demi poin untuk meraih kemenangan.

Victor lebih siap dalam memulai laga ini hingga unggul dengan meraih kemenangan dilaga pertama dengan skor 9-21. Segara cara sudah di persiapkan oleh Ginting untuk merobohkan pertahanan yang dibangun oleh Victor, serangan balik yang dilakukan oleh Viktor tidak bisa diimbangi oleh Ginting sehingga harus mengakui keunggulan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dnegan skor 15-21.

"ketika saya berjalan ke lapangan saya tidak meraskan tekanan apapun, tidak gugup sama sekali. Tapi untuk hari ini saya menikmati pertandingan tapi Viktor bermain lebih baik." Kutip wawancara Anthony Sinisuka Ginting setelah laga pertandingan.

Sumber foto : badminton.ina/akun instagram
Sumber foto : badminton.ina/akun instagram

Keunggulan Denmark 1-0 terhadap Indonesia membuat The Minions harus merebut poin kemenangan untuk bisa menyamakan kedudukan, kita bisa melihat performance Minions ketika melawan Malaysia sudah mulai kembali. Marcus dan Kevin menjalankan tugas nya diawal laga dengan meraih kemenangan 21-13 terhadap lawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Pertandingan babak kedua pasangan Denmark bisa membalikkan keadaan dengan emraih poin yang sangat jauh di awal laga game kedua, Kevin dan Marcus mulai blank dan hilang konsentrasi melihat perubahan pola permainan dari pasangan Denmark dan meraih kemenangan 10-21.

The Minions mulai terpacu dengan persaingan yang diperlihatkan oleh pasangan Denmark, pola permainan cepat mulai dimainkan oleh Kevin dan Marcus. Semua berjlan sesuai dengan yang diinginkan sehingga meraih keunggulan yang pasti dan merebut kemenangan dibabak ketiga ini dnegan skor 21-15.

"Iya (performa kita menurun) sejak Tokyo. Tapi kami ingin melupakan masa lalu dan terus melangkah ke depan. Saya rasa (perform kami) sedang membaik." Ujar Marcus Fernaldi Gideon

Gemuruh dari para supporter yang ada di Ceres Arena semakin menggila, pendukung Denmark semakin mengeluarkan suaranya untuk mendukung Tunggal Putra kedua mereka Ander Antonsen yang akan melawan Tunggal Putra Indonesia Jonathan Christie. Pendukung Indonesia tidak mau kalah dengan sorakan dari tuan rumah, mereka memberikan kekuatan kepada Jonathan untuk memenangkan laga pertama dengan skor 25-23.

Antonsen tidak mau tampil memalukan didepan seluruh penonton dari negaranya, ia memberikan perlawanan yang sangat ketat dan menyerang membongkar pertahanan defense Jonathan. Babak kedua berlangusng lebih singkat dari babak pertama, perolehan angka pun lumayan jauh dan susah untuk dikejar oleh Jonathan 15-21. Pertandingan berlanjut rubber game dan memaksa kedua pemain untuk membuktikan siapa yang layak untuk meraih kemenangan di game penentuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun