Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nostalgia Masa Kecil (Cerita Bersambung Eps #3)

20 September 2021   07:00 Diperbarui: 20 September 2021   07:20 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Max Fischer dari Pexels 

Tiba-tiba di siang bolong tidak ada angin dan hujan, petir menyambar dengan sangat kuat dan sungguh besar menggelegar suara dentumannya.

 Tanpa kami sadari kami keluar dari tempat persembunyian masing-masing dan kami kalah dan ditemukan langsung oleh penjaga yang kalah dengan mudahnya. 

Itu sungguh kejadian yang tidak terduga dan membuat kami ketakutan dan setelah itu tertawa sendiri karena kami semua keluar dari tepat persembunyian karena ketakutan yang sangat luar biasa.

"Nggak dengar juga kalian apa kata orang tua, pulang mandi bersihkan badan kalian" ucap ibuku mengingatkan kami yang sedang asyik menikmati permainan dijalan. Kami membubarkan diri dengan rasa gembira dan bahagia karena kami telah selesai bermain bersama-sama.

Ada beberapa hal lagi yang lucu dari nostalgia kami masa kecil, ketika itu setiap permainan itu pasti ada musimnya. 

Sekarang musim main kelereng, besok berubah lagi bermain lopis (lopis adalah sebuah permainan yang berupa bekas kotak rokok yang kami kumpulkan dari jalan atau tong sampah yang dilipat menjadi segitiga atau segi empat untuk dimainkan sesuai harga). 

Selalu ada saja perubahan setiap musimnya, ada juga main karet, patok lele, dan pecah piring (pecah piring yang dimaksud bukan piring kaca yang dipecahkan ya kawan-kawan, melainkan sebuah tutup botol minuman kaca seperti teh botol sosro yang di pipihkan dan disusun setinggi 20 keping dan dilempar dengan bola kasti).

Untuk anak-anak sekarang mungkin sudah tidak familiar lagi, tapi kami sangat bahagia dengan masa kecil yang penuh dengan mainan yang sederhana tapi nilai kebersamaan dan setia kawanan kami pun mulai tumbuh menjadi orang-orang yang saling peduli dan saling membatu antara satu dengan yang lainnya. Masa kecil yang indah pada masanya.

Ada hal lucu ketika permainan kelereng bersama kawan-kawan, salah satu teman kami bernama Hadi, dia memang jago dalam bermain kelereng. 

Ada hal yang tidak disukai oleh teman-temanku yang lain, ketika dia sudah menang selalu mencari alasan kabur dari permainan dengan alasan dipanggil oleh bapaknya dirumah untuk membatu pekerjaan dirumah. 

Setiap teman-teman sudah bermain kelereng dan ketika itu Hadi datang maka teman yang lain akan serentak untuk tidak memainkan dia, karena dia selalu melakukan hal sama ketika dia menang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun