Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nostalgia Masa Kecil (Cerita Bersambung Eps #3)

20 September 2021   07:00 Diperbarui: 20 September 2021   07:20 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari biasa kami sekumpulan anak-anak ini melakukan aktivitas seperti biasanya, menjalankan tugas sebagai anak-anak yang sekolah diberikan oleh orang tua kepercayaan untuk pergi menuntut ilmu di sekolah. 

Sebelum berangkat ke sekolah, biasanya kami berkumpul di salah satu titik untuk menunggu teman-teman yang lain. Kami semua sekolah di satu tempat yaitu SDN 062, memiliki guru yang hebat dan luar biasa dalam mendidik seluruh murid yang ada di sekolah itu. 

Teman-teman akan berkumpul di halaman dekat rumah ku sambil menunggu yang lain sampai, setelah semuanya berkumpul maka kami bergegas pergi bersama-sama menuju sekolah tempat kami menimba ilmu dengan berjalan kaki sekitar 200 meter dari rumah ku.

Sepanjang jalan kami akan bertemu dengan teman-teman yang lain beda daerah gang, gang itu bernama gang musha ikhwan. Terkadang kami sempat cekcok dengan mereka walau hanya karena masalah sepele tapi setelah itu kembali berteman seperti biasanya. Dalam pertemanan kami dikala itu seperti anak kecil yang masih labil, kadang bisa marah, senang, sedih dan bahagia luar biasa.

Dikala itu kendaraan seperti sepeda motor merupakan sebuah barang mahal yang hanya dimiliki oleh satu atau dua orang saja, itu pun hanya boleh dipakai sama orang tua dan anak remaja dan dewasa saja. 

Kami lebih suka berjalan kaki bersama-sama sampai ke sekolah, mungkin pada saat sekarang sangat berbeda dengan kami dulu, kalo sekarang anak-anak sudah berani untuk meminta kendaraan pribadi seperti sepeda motor kepada orang tuanya. Atau anak-anak sekarang lebih manja karena setiap mau berangkat selalu harus diantarkan oleh orang tua atau bagian keluarganya.

Masa kecil kami sungguh menyenangkan, pergi sekolah dengan bersama-sama sampai pulang pun tetap bersama-sama saling menunggu, berbagai macam kelakuan aneh dilakukan oleh teman-temanku dikala itu. 

Yang paling seru ketika pulang sekolah hujan turun maka kami semua akan sengaja mandi hujan bersama-sama dengan kedua sepatu menggantung dileher kami sambal kejar-kejaran siapa duluan, kami bermain dengan suka cita  seakan-akan menikmati hujan turun dan menjadikan hal itu sebuah kebahagiaan yang tiada tara.

Alhasil sampai dirumah kami dirumah masing-masing sudah di omelin oleh para orang tua yang takut anaknya kenapa-napa, karena mitos dulu mandi hujan itu tidak baik lama-lama karena bisa demam tapi namanya anak-anak kalo sudah bertemu hujan seperti hal luar biasa yang ingin dinikmati dengan suka cita. Tanpa disuruh pasti akan mencari akal untuk bisa menikmati hujan turun itu untuk bermain-main dengan basah-basahan bersama kawan-kawan lainnya.

Aku  teringat sebuah kisah dimana kami sedang bermain petak umpet atau sepak sabut, kami sedang ayik bersembunyi untuk dicari oleh para penunggu tempat untuk mencari kami yang sedang bersembunyi ditempatnya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun