Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Si Rajin Vs Si Pemalas

21 Februari 2021   15:33 Diperbarui: 21 Februari 2021   16:00 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
youtube.com/c/ThomasVegaNanda

Hai Kompasianers .. Hari ini pembahasanku mengenai dunia kerja, jadi ini sesuai dengan pengalaman dan kejadian di tempat kerjaku sebelumnya hingga di tempat yang baru. Dua sifat yang kontras perbedaannya dan memiliki nilai tersendiri dalam membedakannya, dua sifat ini dimiliki oleh setiap orang. Siapapun itu orangnya!

Si Rajin akan melakukan suatu pekerjaannya dengan senang hati tanpa ada rasa beban dan selalu enjoy melaksanakan tugasnya dengan baik hingga tuntas, sedangkan Si Pemalas jauh berbeda sikapnya apabila ia diberikan suatu tugas atau pekerjaan untuk dirinya, ia menganggap apa yang dikerjakannya  adalah suatu rutinitas yang membebankan dirinya dalam kesusahan.

Siapa pun orangnya memiliki kedua sifat ini, namun sifat ini timbul tergantung bagaimana sikap diambil dari si pemilik diri pribadi. Pilihan adalah suatu tujuan langkah yang harus diambil dalam menentukan tujuan hidup, apabila orang itu memutuskan untuk menjadi Si Rajin maka ia akan banyak mendapatkan keuntungan dalam dirinya dan kehidupannya di kemuadian hari,  namun jika ia memilih menjadi Si Pemalas maka yang terjadi malah sebaliknya yaitu penyesalan dan kesengsaraan.

Apakah kedua sifat ini memiliki keunggulan dan kekurangan, tentu saja ada. karena segala yang ada di muka bumi ini memiliki hal positif dan negatif. Bak seperti dua sisi koin yang saling berdampingan antara satu dengan yang lainnya, apabila satu memberikan manfaat dan kerugian jika kita tidak bisa memaksimalkan segala kemampuan yang kita miliki.

Si Rajin memiliki kelebihan dari segi pengetahuan dan keterampilan yang sangat baik, karena ia memanfaatkan segala potensi yang ada didalam dirinya dengan sangat baik. Tidak ada hari tanpa berjalan dan terus mengulang serta mengevaluasi apa yang telah dikerjakan sehingga ia bisa melihat sampai mana batas dari kemampuan yang dimilikinya agar selalu terus terjaga dan berkembang.

Si Pemalas juga memiliki hal yang sama dimilki oleh Si Rajin, namun sayang Si Pemalas lebih mudah menyerah dan pasrah dengan segala apa yang terjadi pada dirinya. Tidak ada semangat dalam memperbaiki kesalahan agar menjadi lebih baik lagi, usaha Si Pemalas ada dalam melakukan hal dengan baik namun semangat menyerah dan pasrah menerima kondisi yang terjadi pada dirinya sekarang lebih besar sehingga ia putus asa dan menerimanya.

Si Rajin akan ada kemungkinan berubah menjadi Si Pemalas, jika ia berada dititik jenuh dan bosan karena semua yang dikerjakan seperti kegiatan yang beruang tanpa henti. Sehingga muncul rasa bosan dan jenuh yang mengakibatkan kendornya semangat dan rasa putus asa untuk melakukan yang lainnya. Jika tidak cepat mencari jalan keluarnya dari zona tersebut, lambat laun Si Rajin akan berubah menjadi Si Pemalas.

Begitu halnya dengan Si Pemalas bisa berubah transformasi menjadi Si Rajin bahkan melebihi dari ekspetasi sesungguhnya. Pada saat kondisi yang tenang dan sunyi Si Pemalas akan mencoba merenung dengan apa yang telah dicapainya di kehidupannya terutama dalam dirinya. Hal ini bisa terjadi dan merubah sikap dan sifat dari Si Pemalas menjadi 180 derajat dari biasanya, sehingga konsistensinya yang akan  menuntut apakah bertahan lama atau bersifat sementara. Semua hal di atas tergantung bagaimana cara kita bersikap dan mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup kita dimasa yang akan datang.

Pilihan ada ditangan kita untuk memilih menjadi Si Rajin atau Si pemalas, terserah dengan apa keputusan yang diambil. Hal penting yang harus diingat bahwa tidak ada kata terlambat d idunia ini sebelum kita mengambil tindakan yang benar, yang mengatakan kata terlambat adalah orang yang takut dalam mengambil sebuah resiko. Pada akhirnya rasa penyesalanlah yang menang di akhir hidup kita, karena kita takut dalam membuat sebuah keputusan. SEKARANG PERTANYAANNYA :

APAKAH ANDA AKAN BERDIAM DIRI SAJA TANPA MENGAMBIL SUATU TINDAKAN ?? BERFIKIRLAH ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun