Mohon tunggu...
Nature

Bijak di Negeri Cincin Api

7 April 2019   11:44 Diperbarui: 7 April 2019   12:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia. Belum selesai penanganan gempa di Lombok kini muncul kembali bencana alam gempa bumi diikuti tsunami di Palu dan gunung meletus di Soputan. 

Tentu hal ini harus disadari bahwa Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan diatas jalur cincin api (ring of fire), merupakan pembentukan dari tiga lempeng besar dunia yakni lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal tersebut tentu mendasari terjadinya beberapa bencana alam di Indonesia.

Dalam banyak kasus kebencanaan, mitigasi bencana merupakan hal yang paling penting karena bencana di Indonesia sering memakan banyak korban dan salah satu faktor yang mendasari adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana. 

Dalam kontenstual pengertian Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya guna mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran atau peningkatan menghadapi bencana. 

Namum, banyak dari masyarakat yang menggangap hal ini menjadi sebuah bahan teoritis semata. Padahal upaya pembekalan mitigasi adalah tahapan penting dalam kebencanaan karena dengan pemahaman mitigasi bencana yang baik, masyarakat dapat menyelamatkan diri atau mengurangi risiko buruk yang ditimbulkan oleh bencana alam.

Oleh karena itu sudah merupakan kewajiban bagi kita selaku masyarakat untuk menjadi masyarakat bijak dinegeri cincin api ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni memahami bahwa sebuah pengetahuan tentang upaya penyelamatan diri (mitgasi bencana) bukan merupakan sebuah teori yang tidak hanya sekedar diketahui namun juga perlu diterapkan saat bencana alam terjadi, selain dukungan dari masyarakat, pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi didampingi dengan sebuah simulasi sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika sungguh-sungguh terjadi bencana alam. 

Selain itu, masyarakat juga perlu memahami tentang Sistem Peringatan Dini (Early Warning System), sistem ini merupakan serangkaian alat yang memberitahukan akan terjadinya tanda alam. Bentuk dari Sistem Peringatan Dini (SPD) ini bisa berupa sirine, kentongan dan perangkat lain yang bisa berfungsi menghantarkan informasi ke masyarakat. 

Dengan pemahaman masyarakat tentang Sistem Peringatan Dini diharapkan masyarakat untuk bertindak cepat dan tepat guna menyelamatkan diri dari bencana sedini mungkin guna mengantisipasi bencana yang lebih besar dan dapat menelan korban lebih banyak. 

Kemudian beberapa hal yang menjadi kewaspadaan bagi kita adalah mengantisipasi kabar hoaks yang beredar ketika bencana alam terjadi, pastikan hanya menggunakan informasi yang diberikan oleh lembaga resmi atau otoritas resmi yang memang bertanggung jawab mengeluarkan informasi tersebut. 

Jangan mudah percaya kepada berita yang sumbernya belum pasti, karena para penyebar hoaks melakukan hal tersebut dengan tujuan membuat suasana panik atau bahkan memanfaatkan kesempatan guna melakukan aksi pencurian saat masyarakat tidak terkondisikan.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjadi masyarakat yang bijak kebencanaan karena dengan hal tersebut risiko kebencanaan yang ada di Indonesia dapat kita siapkan sehingga korban jiwa atau materi dapat kita minimalisir. Sebab sebuah bencana alam tidak bisa kita hentikan namun kita bisa menjadi masyarakat yang sigap tanggap guna mempersiapkan jika sewaktu-waktu terjadi.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun