Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sarapan Untukku dari Ayah

12 November 2019   10:11 Diperbarui: 12 November 2019   10:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika , aku sedang terbaring sakit dirumah dan saat itu hanya ada ayah dan adikku saja karena ibuku sedang pergi keluar kota . Dan semua pekerjaan dirumah dilakukan oleh ayahku seorang diri , ingin rasanya ku membantu namun karena aku sedang sakit dan terbaring lemah saat itu .

Sampai datang keesokan paginya , aku terkejut oleh sikap ayah yang menyajikan sarapan pagi untukku juga lengkap dengan obat untuk diminum secara bersamaan setelah makan . Bukan hanya untukku yang sedang sakit , adik-adikku juga ikut sarapan pagi bersama dengan sepiring nasi goreng buatan ayah yang rasanya sungguh nikmat dipagi hari .

Lalu ku bertanya pada ayah "Ayah , bagaimana bisa membuat sarapan untuk aku dan adik , apa ayah bisa masak" . Kemudian ayah menjawab "Ya , ayah harus bisa masak tentu saja , karena kebetulan juga ibu sedang keluar kota dan semuanya akan menjadi tanggung jawab ayah" .

Setelah mendengar semua cerita dari ayah , aku dan adik langsung memeluk ayah sambil berkata "Terima kasih ayah , nasi goreng ini enak sekali aku suka , semoga selalu sehat ya ayah " . Ayahku kembali berkata "Ya sama-sama sayang , karena ayah juga mencintai dan menyayangi  kalian semua" .

Keesokan pagi harinya , ayahku masih membuatkan sarapan pagi untuk aku yang ternyata adalah bubur ayam lengkap dengan ayam , kacang , kerupuk , hingga bumbu kecap ataupun sambal . Diriku kembali bertanya kepada ayah "Kenapa ayah suka sekali membuatkan sarapan pagi untuk aku dan adik , kan kita bisa membelinya juga tidak merepotkan ayah seperti ini" . Ayahku kembali berkata "Tidak apa-apa nak , ayah senang kok . Lagipula dengan kita sarapan pagi dengan buatan sendiri kan menjadi lebih hemat , juga sisa uangnya bisa ditabung" . Dan setelah itu , aku dan adik kembali memeluk ayah tentunya dengan rasa tulus , sayang dan cinta juga terharu karena perjuangan ayah yang rela berkorban demi aku dan adik tercinta .

Ternyata dari situ juga aku belajar , pengorbanan seorang ayah hampir sama dengan ibu sebagai orang tua . Aku pun berharap agar ayah juga ibu selalu sehat , murah rezeki , panjang umur dan selalu jadi orang tua yang terbaik bagi anak-anaknya .

Selamat hari ayah dan karena ayah juga salah satu orang tua terbaik selain ibu yang harus kita sayangi dan kita cintai , saya Irfan Maulana terima kasih dan salam hangat selalu untuk kita semua .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun