Mohon tunggu...
Irra Fachriyanthi
Irra Fachriyanthi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu 2 putra dan 1 putri yang tinggal di Doha Qatar bersama suami tercinta. Mantan jurnalis majalah remaja yang masih ingin terus menulis!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Minyak Kayu Putih Cap Lang: The Magical Oil

6 November 2016   23:58 Diperbarui: 7 November 2016   00:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak Kayu Putih Cap Lang dan skyline Qatar

Pulang mudik September kemarin, ketika membuka pintu, kami dikejutkan oleh mayat-mayat yang bergelimpangan! Anak-anak menjerit-jerit ngeri. Untunglah, mayat-mayat itu hanya bangkai kecoak (maaf ya bagi pembaca yang mengira ini cerita pembunuhan 🙏🏻😄). Tapi, kebetulan saya dan anak-anak memang sangat takut sama kecoak, walau hanya bangkainya saja sudah membuat satu rumah histeris. Jadilah, si Ayah yang sibuk mengevakuasi bangkai-bangkai kecoak itu, menjauhkan dari pandangan istri dan anak-anaknya.

Bila musim panas, di daerah gurun (Timur Tengah) biasanya memang ditandain dengan bermunculannya serangga-serangga. Paling sering sih ya kecoak. Dan pihak coumpond (perumahan) secara berkala melalukan penyemprotan serangga ini. Sering sekali saya melihat bangkai-bangkai kecoak bergelimpangan di pedestrian coumpond. Namun tetap saja kaget ketika melihat mayat-mayat itu di dalam rumah sendiri. Mungkin karena berbulan-bulan rumah ditinggal mudik, kecoak-kecoak itu berpesta di rumah.

Selain kecoak, yang paling menjengkelkan adalah kehadiran semut-semut hitam kecil. Mulanya saya pikir semut biasa. Sampai kemudian akang suami kena gigit, katanya sakit sekali, rasanya panas dan perih. Bekas gigitannya merah kecil, lalu berubah menjadi bentol dan lama hilangnya. Saya tadinya gak percaya bisa sesakit itu, sampai kemudian digigit juga sama si semut hitam yang setelah ditelusuri di google namanya "black poison ant" atau semut gurun, mungkin kalau di Indonesia sejenis semut api. Dan betul, rasanya panas dan sakit sekali yang lama hilangnya. Yang paling kasihan kalau anak-anak yang kena gigit. Bisa terus-terusan menangis. Minta diusapin sambil ditiup-tiup lembut bagian yang kena gigit. Bila sudah kena serangan si semut hitam ini, saya langsung mengambil senjata andalan, minyak kayu putih cap lang. Dan itu sangat membantu meredakan sakit bekas gigitan si semut.

Saya baru ngeh ternyata gigitan si semut hitam ini sangat berbahaya, seorang teman di grup WA cerita kalau dia digigit semut hitam gurun, reaksinya seluruh badannya bentol-bentol disertai batuk-batuk dan sesak napas. Langsung dibawa ambulans ke rumah sakit, sebelumnya dia diberi suntikan dan masker oksigen juga diinfus. Katanya banyak kasus serupa, dan kalau terlambat ditangani bisa berakibat kematian. Seram sekali, bukan?

The Magical Oil

Makanya saya menyesal sekali, waktu mudik kemarin tidak bawa minyak kayu putih yang banyak. Sebelumnya saya rajin bawa obat-obatan P3K dan segala macam bumbu dapur juga makanan khas Indonesia. Tapi, karena di Qatar ada toko Indonesia yang menjual aneka macam barang-barang dari Indonesia, kebiasaan itu berkurang. Apalagi di Carrefour Qatar juga sudah ada section barang-barang Indonesia. Sayangnya, di warung Indonesia ini tidak menjual minyak kayu putih aromatherapy, adanya cajuput oil. Padahal yang aromatherapy ini aroma dan panasnya menurut saya lebih lembut dibanding yang cajuput oil. Kadang anak-anak suka merasa kepanasan kalau pakai yang cajuput oil.  Biasanya sih saya kasih minyak telon cap lang, tapi belakangan anak-anak sudah cukup toleran dengan aroma dan kehangatan minyak kayu putih ini. Bahkan, putra bungsu saya yang masih bayi hobi sekali menggigiti si botol minyak kayu putih dan tidak merasa kepedesan/kepanasan sama sekali, hehehe....

Minyak Kayu Putih Cap Lang di toko Indonesia (foto:kolpri)
Minyak Kayu Putih Cap Lang di toko Indonesia (foto:kolpri)
Putra kedua saya menjuluki si minyak kayu putih ini sebagai magical oil, mungkin karena apapun keluhan anak-anak (sakit ringan), pasti saya memberikan si kayu putih.

1. Demam karena flu dan batuk

Kalau anak-anak demam, pertolongan pertama yang saya lakukan adalah mengambil irisan bawang merah dikasih beberapa tetes kayu putih  lalu dibalurkan ke bagian tubuh tertentu; telapak kaki, perut, dada, dan punggung. Kehangatan yang menyebar dari si minyak sangat melegakan. Apalagi kalau yang aromaterapi kan memang khasiatnya memberikan ketenangan dan refreshing. Jadi cocok sekali untuk membuat anak-anak yang rewel karena sakit menjadi lebih tenang.

2. Masuk angin/ mabuk kendaraan

Bila bepergian, terutama kalau pergi jauh, saya selalu membawa minyak kayu putih. Sangat berguna sekali kalau tiba-tiba masuk angin atau mabuk kendaraan. Dengan menghirup aromanya saja, biasanya sudah bisa meredakan rasa mual yang tiba-tiba melanda. Lalu minyaknya digosokkan ke tangan buat memijat bagian pundak atau perut, mmm... rasanya semua angin yang membawa bibit penyakit itu wush... wush keluar. Cuma ya itu aromanya yang kuat sekali kadang membuat orang-orang di sekitar kita menoleh, kan ada beberapa orang yang tidak familiar atau tidak suka bau minyak ini ya, hehehe.... Nah, yang minyak kayu putih aromatherapy ini aromanya lembut dan sangat menenangkan, jadi tidak malu-malu dan takut lagi buat ngeluarin dan memakainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun