Saya sangat heran kenapa bisa setenang itu, sementara bila berada di ruang tunggu dokter saja, biasanya saya sudah bolak balik ke kamar kecil.
Saya yakin ini adalah jawaban Yang Maha Kuasa atas doa-doa yang dipanjatkan untuk saya. Terima kasih Tuhan atas berkatMu. Terima kasih juga kepada keluarga, sahabat-sahabatku dan siapa saja yang telah turut mendoakan saya.
Saya tidak dibius total, hanya epidural tapi saya tetap ditidurkan.
Saya terbangun dan melihat jam dinding menunjukkan pukul enam lebih sekian, saya melihat dokter saya dengan seorang dokter yang lain.
Saya bertanya," Sudah selesai dok?" Jawabnya," Belum, sebentar lagi."
Lalu perawat datang menawarkan, apa saya mau ditidurkan lagi?
"Enggak usah mbak, saya merasa enak kok." Namun ternyata kemudian saya tertidur lagi.
Saya tidak tahu apa betul ada jam dinding di kamar operasi, tapi itu yang saya yakini.
Saat saya pulang ke rumah dan sudah berada di kamar tidur saya, anak-anak datang menjenguk dan terjadilah percakapan antara suami saya dengan seorang anak kami.
Saya dengar suami saya bertanya kepadanya: "Pink, kita kok bisa melihat mammi berjalan keluar dari kamar operasi, ya? Kan nggak mungkin, lagipula saya sudah cek ke suster, tidak ada siapa-siapa di situ."
Rupanya pada saat mereka menunggu di luar kamar operasi, anak saya itu mencolek bapaknya dan menunjuk ke arah pintu kamar operasi, terlihat saya sedang berjalan keluar dari kamar operasi.