Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Content Writer, Profesi Kekinian yang Kerap Mengundang Pertanyaan

26 Februari 2020   09:58 Diperbarui: 26 Februari 2020   15:08 3591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi content writer (Sumber: Unsplash/ Icons8)

Intinya, dalam pekerjaan content writer, yang dibutuhkan adalah ide dan kreativitas kita sebagai penulis.

Jika reporter atau wartawan mencari berita di lapangan, maka kita para content writer mengembangkan tulisan tersebut sekreatif  mungkin untuk para pembaca.

Oleh karena itulah, content writer hampir tidak pernah berjibaku di lapangan.

Mereka bekerja dari depan komputer, melakukan riset, mencari data sekunder serta berdiskusi tentang trend dan angle terbaru yang bisa disajikan di media online masing-masing.

Ilustrasi diskusi antar para content writer (Sumber: Unsplash/ Brookcagle)
Ilustrasi diskusi antar para content writer (Sumber: Unsplash/ Brookcagle)
Dalam pengalaman saya sebagai content writer, saya pun melakukan hal yang sama yakni mengembangkan ide kreatif dari fakta yang sudah ada untuk menulis konten yang sesuai dengan usia pembaca.

Apa yang saya lakukan ini sebenarnya sama dengan content creator di Youtube karena kami juga harus melakukan riset akan apa yang akan kami tuliskan.

Namun perbedaannya ialah, para content creator menuangkan kreativitasnya dalam bentuk video sementara kami dalam bentuk tulisan di media online.

Nah, pada dasarnya, tidak semua orang bisa menjadi content writer.

Mereka yang ingin menjadi content writer harus memiliki dasar penulisan yang baik.

Sebagai contohnya adalah menguasai SPOK, EYD atau ejaan yang disempurnakan, kontinuitas atau kebersinambungan antar kalimat, teliti supaya nggak gampang typo dan juga dasar-dasar jurnalistik.

Loh, katanya content writer bukan jurnalis? Kok butuh dasar-dasar penulisan kayak begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun