Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Aladdin", Petualangan Klasik Penuh Warna dan Perjuangan Feminisme

27 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 27 Mei 2019   21:53 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aladdin (Sumber: WTOP.com)

Aladdin bahkan lupa untuk membebaskan Genie. Ia tak mau tahu soal janjinya di masa lalu. Begitupun dengan Jafar yang begitu serakah. Ia mengiginkan segalanya sampai akhirnya terkurung di dalam lampu ajaib gara-gara hasratnya sendiri. 

Pesan terakhir adalah jadilah dirimu sendiri. Seringkali kita mungkin ingin berubah menjadi sosok yang dicintai banyak orang, sukses dan memiliki apa yang tak bisa kita miliki. Namun dalam pencarian tersebut, kita hilang arah seperti Aladdin. Kita seringkali lupa dan tidak menjadi diri kita sendiri demi menjadi apa yang diinginkan orang lain. 

Akhir kata, jika punya lampu ajaib seperti Aladdin, apa saja 3 permohonan yang kamu inginkan? Apakah itu kekuasaan, karir yang lancar dan hal-hal duniawi atau kesempatan untuk membantu orang-orang lain?
(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun