Mohon tunggu...
Iren Aprilia
Iren Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berenang, jalan ke wisata alam, suka masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasus Bullying Yang Dilakukan Para Pelajar di Lingkungan Sekolah

5 November 2024   08:25 Diperbarui: 5 November 2024   08:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                                                                              Abstrak

     Artikel ini bertujuan untuk menganalisis mengenai kasus bullying yang dilakukan oleh para pelajar di lingkungan sekolah pendidikan Indonesia. Dalam lingkup ini, peneliti fokus kepada para sifat dan karakter para pelajar. Metode penelitian yang digunakan melibatkan para pelajar, guru, orangtua, masyarakat dan lembaga pemerintah yang berwenang.

Faktor penyebab dan motif

1. Lingkungan keluarga yang tidak harmonis Keluarga adalah lingkungan pertama tempat seseorang berkembang. Ketidakharmonisan, seperti konflik berkepanjangan, kekerasan, atau kurangnya dukungan emosional, dapat membuat individu merasa tidak aman dan mencari pelarian di luar keluarga. Hal ini bisa mendorong perilaku negatif sebagai cara untuk mengatasi stres atau kebingungan emosional.

2. Pengaruh pergaulan teman

Teman atau lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku seseorang, terutama pada masa remaja. Tekanan untuk mengikuti norma atau perilaku kelompok bisa membuat seseorang terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai pribadinya.

3. Rasa iri

Rasa iri atau cemburu terhadap keberhasilan atau kehidupan orang lain dapat memicu perasaan rendah diri dan dorongan untuk melakukan hal-hal negatif sebagai bentuk pelampiasan atau upaya untuk "menyamai" orang lain.

4. Rendahnya empati dan kontrol emosi Individu yang kurang mampu merasakan empati terhadap orang lain atau yang memiliki kontrol emosi yang buruk lebih rentan untuk bertindak impulsif atau agresif. Hal ini dapat menyebabkan perilaku menyakiti orang lain atau pengambilan keputusan yang berisiko.

5. Kurangnya pengawasan dari berbagai pihak

Ketika tidak ada pengawasan yang memadai dari keluarga, sekolah, atau masyarakat, seseorang bisa merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang menyimpang tanpa takut pada konsekuensi. Kurangnya bimbingan juga dapat mengurangi kesadaran individu akan dampak dari perilakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun