Mohon tunggu...
Ira widhiya sari
Ira widhiya sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi PAI Wali Sembilan Semarang

Setiap apa yang aku tanam semoga menjadi apa yang akan aku unduh, seperti benih yang aku taburkan, semoga menjadi benih yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dimana Letak Kebahagiaan?

20 November 2024   13:59 Diperbarui: 20 November 2024   14:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mushola Pp. Assallafi Miftahul Huda Ngroto, Gubug Grobogan. 

Riuhnya kerancuan yang seringkali memenuhi pikiran,  dengan pertanyaan-pertanyaan kapan akan bahagia?

 lulus kuliah?  mungkin.  kamu memang di fase itu Banyak banget tugas banyak banget tuntutan. 

 Dan ini udah lulus,  asumsi yang sebelumnya ternyata salah.  hidup masih gini-gini aja.   mungkin bahagia ketika sudah mendapatkan pekerjaan,  bisa cari uang sendiri,  menyenangkan orang-orang yang kita cintai,  bisa beli ini beli itu ......

 Sudah kerja,  Sudah berpenghasilan,  sudah bisa beli ini beli itu.  tapi memang kurang lengkap tanpa adanya yang namanya pasangan,  hingga diputuskan kebahagiaan ada ketika sudah menikah. 

"  Lo kapan nih punya momongan?  biar tambah lengkap rumah tangganya.  Semoga lekas diberi  buah hati ya."  ucapan-ucapan 7 bulan di usia pernikahanku. 

Usai kudapatkan Anugerah terindahnya, yaitu seorang buah hati.  senang, sangat senang.  tapi sayang semakin kesini semakin banyak bebanku,  mengurus rumah tangga,  mengurus keluarga,  mengurus pekerjaan,  mengurus ini dan itu.  lalu dimana letak kebahagiaanku?  Kapan aku bahagia? 

 lulus kuliah?   dapat kerjaan? sudah menikah? punya anak? sampai di titik ini asumsi-asumsi ku dipatahkan oleh ekspektasi  yang tidak sesuai dengan keinginanku,  tidak sesuai dengan harapanku. 

Dan aku teringat sebuah kisah 

Suatu  ketika Al- 'Atabi  berjalan menyusuri kota Basrah.  dilihatnya ada seorang wanita yang sangat cantik  dan bersenda Gura dengan seorang pria tua yang buruk rupa.  setiap si pria tua berbicara,  wanita muda itu senantiasa mendengarkan dengan menebar senyuman paling manis.  Dia seolah terlihat sebagai Wanita Paling Bahagia di  dunia. 

 Al- 'Atabi   mendekati wanita itu lantas berkata,

"  Maaf Mbak.  apa hubungan anda dengan pria ini?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun