Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lili Lelet Ulat Keket

28 November 2020   22:42 Diperbarui: 28 November 2020   22:47 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lili Lelet adalah seekor ulat mungil yang tinggal dalam sebuah rumah berbentuk bunga kembang sepatu bersama Ibu Linca, Ibunya. Ibu Linca terkenal gesit dan selalu tepat waktu, bila menghadiri semua kegiatan di Taman Bunga Merona. 

Semua penghuni Taman Bunga Merona sangat menghormati Ibu Linca, karena beliau selalu sigap apabila diminta unuk membantu warga Taman Bunga Merona yang membutuhkan bantuannya. 

Berbeda dengan Ibunya, LIli Lelet terkenal suka mengulur-ngulur waktu. Berulang kali Ibunya mengingatkan agar ia mengubah sifatnya yang suka mengulur-ngulur waktu, tapi tetap saja Lili Lelet begitu. 

Suatu hari, Lili Lelet sedang asyik jalan mengitari batang bunga kembang sepatu, ketika Ibu LInca datang menghampiri, dan berkata, "Lili, dua hari lagi akan ada ujian untuk semua anak ulat di Taman Bunga Merona. Hanya mereka yang dapat membedakan mana daun Puteri Malu dan mana daun Petai Cina-lah yang boleh memasuki istana Bunga Matahari." 

Masuk ke dalam Istana Bunga Matahari adalah impian semua ulat kecil yang ada di Taman Bunga Merona, karena di sana mereka akan diberitahukan sebuah rahasia untuk mereka satu per satu, tentang bagaimana menjalani hari-hari kepompong dengan sukses dan bahagia. Tiap ulat, punya rahasianya sendiri. Hanya mereka yang mendapatkan rahasia di Istana Bunga Matahari-lah yang akan mampu melewati masa kepompongnya dengan baik, untuk kemudian menjalani hidup baru sebagai kupu-kupu yang bahagia. 

Lili Lelet hanya mendelikkan matanya, sambil berkata, "Tenaaang, Ibuku sayang ... aku pasti bisa membedakan keduanya." "Lagipula, kalau ujiannya hanya membedakan daun-daunan saja, tentu saja mudah bagiku."

Ibu Linca mngernyitkan dahinya sambil berujar, "Bagaimana kamu bisa membedakan keduanya, kalau kamu tidak mulai berlatih untuk melihat perbedaannya?" lanjut Ibunya lagi, "Bagaimana kamu bisa membedakan keduanya, kalau kamu hanya bermain di batang bunga kembang sepatu ini?"

Sambil terus mengitari batang bunga kembang sepatu, Lili Lelet menyahut lagi, "Lima menit lagi, aku akan turun, mengamati daun-daun itu."

Ibu Linca berlalu dari batang bunga kembang sepatu, karena hari itu ia harus menghadiri acara penting di rumah Nona Kaki Seribu.

Kira-kira tiga jam telah berlalu, sejak Ibu Linca pergi ke rumah Nona Kaki Seribu. Tapi, herannya, Lili Lelet masih saja ada di sekitar batang bunga kembang sepatu. Entah apa yang dikerjakannya. 

Ketika hari sudah mulai terik, Ibu Linca mendapati Lili Lelet masih asyik berjalan di batang bunga kembang sepatu.  "Lili, apakah kamu tidak menginginkan masuk istana Bunga Matahari?" "Kesempatan ini hanya terjadi satu kali dalam kesempatan hidup semua bangsa ulat, dan kalau kau gagal, tidak akan ada kesempatan untukmu lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun