Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Bagaimana Caramu Merayakan Hari Seni Sedunia 15 April

15 April 2023   18:49 Diperbarui: 15 April 2023   18:50 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan saat monolog Hamid Rusdi dalam rangka padhang mbulan  di Mesem Caffee and art Gallery diiringi Panji Laras Svara

Bagaimana Caramu Merayakan Hari Seni sedunia 15 April

Ternyata 15 April dirayakan sebagai Hari Seni Sedunia. World Art Day atau Hari Seni Sedunia adalah hari internasional yang diperingati setiap tanggal 15 April untuk mendorong kesadaran kreativitas seni di seluruh dunia. UNESCO mengatakan bahwa fungsi seni adalah memelihara kreativitas, inovasi dan keragaman budaya untuk semua orang di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam berbagi pengetahuan dan mendorong rasa ingin tahu dan dialog. Ini adalah kualitas yang harus selalu dimiliki seni, dan akan selalu ada dan berkembang, jika kita terus mendukung lingkungan di mana seniman dan kebebasan artistik dipromosikan dan dilindungi. Dengan cara ini, memajukan perkembangan seni juga memajukan sarana kita untuk mencapai dunia yang bebas dan damai.
merujuk situs UNESCO, World Art Day atau Hari Seni Sedunia pertama kali diproklamasikan pada sesi ke 40 Konferensi Umum UNESCO pada tahun 2019. UNESCO mengajak seluruh lapisan masyarakat global untuk menyadarkan informasi tentang seni dan penyelenggaraan kegiatan yang menunjukkan karya seni dan seniman.
Melansir situs National Today, tanggal 15 April dipilih sebagai Hari Seni Sedunia untuk menghormati ulang Leonardo da Vinci, seorang seniman terkenal. Da Vinci mewakili toleransi, perdamaian dunia, kebebasan berekspresi, dan multikulturalisme.
Menurut situs Wikipedia, Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, antara lain seperti tari, lukisan, ukiran, drama, sastra atau seni lain berbasis teknologi dan budaya. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan/keahlian teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.

Merayakan World Art Day atau Hari Seni Sedunia

Bagaimana Caramu Merayakan Hari Seni sedunia 15 April? Tiap pegiat dan penggemar seni budaya bahkan sejarah, punya cara sendiri merayakan World Art Day atau Hari Seni Sedunia. Tulisan ini juga salah satu bentuk sosialisasi memperkenalkan World Art Day atau Hari Seni Sedunia kepada khalayak masyarakat umum, bahwa seni apapun yang ada disekitarmu perlu mendapatkan apresiasi yang layak. Dunia tanpa seni akan serasa hambar. Seolah hidup jadi robot, diprogram tanpa boleh sedikitpun ada inisiatif dan inovasi. Dunia akan penuh larangan dan harus tunduk patuh pada aturan, semua diseragamkan dan yang melanggar atau berbeda akan dihukum.  Akankah manusia akan jadi robot robot? Fitrah manusia itu berbeda beda, punya pilihan dan punya ekspresi seni yang mencerminkan syukur akan keindahan dunia ciptaan Allah. 

Banyak Cara merayakan dan memperingati World Art Day atau Hari Seni Sedunia. Di mesem Caffee and art Gallery pada Sabtu, 15 April 2023 mewujudkannya dalam bentuk Tadarus Puisi.

Dokpri event Tadarus Puisi di mesem Caffee Sabtu 15 April 2023
Dokpri event Tadarus Puisi di mesem Caffee Sabtu 15 April 2023

Kedepan, panggung apresiasi seni, inovasi dan keahlian ini perlu dibangun di banyak tempat. Ruang apresiasi ini harus diciptakan dan diberi wadah agar semarak seni budaya dan sejarah punya tempat dalam peradaban manusia. Sosialisasi dan kolaborasi perlu dikembangkan agar kebudayaan lokal dan sejarah micro dikenal warga setempat. Para pegiat lokal dalam hal ini seniman, dramawan, sastrawan, penulis dan sejarawan serta pegiat lainnya perlu sekali waktu diberi tempat untuk unjuk kreativitas. Orang orang bertalenta ini perlu memperoleh apresiasi, karena mereka pejuang sejati yang membawa misi mulia kemanusiaan yang beradab. Tentu dibutuhkan kepedulian dari stage holder terkait baik pemerintahan atau swasta.
Sungguh aneh jika mereka yang punya kewenangan dan anggaran disektor terkait, menjawab, bahwa hal ini bukan urusannya, tidak mau tahu perkembangan sekitar dan tidak peka serta tidak mau kenal lokalitas yang ada. Lucu, mereka jawab, "apa itu? siapa dia? Apa perannya? Tidak kenal !" 

Dunia tehnologi dan akses informasi global secanggih ini, mereka jawab tidak tahu dan tidak kenal. Apa nunggu viral dan terkenal baru diberi kesempatan. Andaipun diberi kesempatan, seolah diperalat belaka dan dianggap kegiatan voulounter atau suka relawan yang harus membiayai sendiri tanpa dukungan apapun, tapi diluar mengklaim sebagai pembina tapi supportnya hanya omong kosong belaka. Andaipun harus memenuhi persyaratan tertentu, dalam forum perencanaan tidak pernah diundang atau didengar usul atau pendapatnya. Yang mengkritik, malah diblacklist dan dianggap tidak ada. Dan lucunya, yang diwadahi adalah mereka yang sendiko dawuh padahal kapasitasnya sama sekali tidak layak dan tidak punya kepedulian dan tidak peka, kecuali agenda pribadi dan golongannya sendiri. 

Sebagai pegiat apa harus menunggu? Kreativitas dan inovasi tidak perlu menunggu pihak yang tidak perduli. Sinergi dan kolaborasi harus dibangun serta diciptakan dibanyak tempat. 

Inilah salah satu cara memperingati World Art Day atau Hari Seni Sedunia. Apa hanya untuk sehari saja? Tentu tidak. Jadikan setiap hari adalah karya untuk kemanusiaan dan dunia. Kembangkan talenta, kemampuan, keahlian dan penelitian terbarumu. Terus belajar sepanjang usia dan jangan egois, mari bergadeng tangan untuk bangkit bersama tanpa sandiwara. Jangan pernah merendahkan kapasitas orang lain, karena siapa tahu dia lebih masterpiece dari dirimu. Semesta merestui mereka yang tulus ikhlas berjuang untuk kemajuan peradaban seni, budaya dan sejarah kemanusiaan. Tak masalah peranmu kecil, karena tak ada peran besar, jika tidak ada proses yang dibangun dari hal hal kecil yang berkelanjutan dan konsisten. Tak perlu malu dengan hal hal baru, karena tiap manusia harus mendayagunakan anugerah yang diberikan Allah padanya secara gratis. Tak bisa amal harta dan uang, maka amal bisa berwujud ilmu dan inspirasi. Allah Maha Adil dan hasil tidak akan mengingkari usaha. Bismillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun