Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kembali ke Kampung Menggagas Untung

12 Maret 2023   22:47 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:51 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri kolase Redtis Sman 1 malang

Kembali Ke Kampung Menggagas Untung

Belajar tak harus didalam kelas. Itulah motivasi dari para guru pembimbing siswa SMAN 1 Malang mengajak para muridnya berkunjung ke Redtis. 

Baca artikel sebelumnya di link berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/640a92951302f346ef03cf92/edukasi-outing-class-sman-1-malang-memperkenalkan-ekonomi-kreatif-sejak-dini

Inovasi tak melulu digagas di perguruan tinggi atau di instansi pemerintah. Inovasi bisa jadi di gagas di level kampung. Keberadaan kampung tematik di Kota Malang sejak 2017 merupakan gagasan positif mengangkat inovasi kampung menjadi destinasi yang memiliki nilai manfaat bagi warga sekitar. Tiap kampung sebenarnya memiliki potensi special yang bisa diangkat untuk mensejahterakan warganya. Ide dan gagasan tentu sangat mudah, namun mewujudkannya jadi destinasi merupakan tantangan bagi para pegiatnya. Pelajaran seperti ini tidak disampaikan melalui pendidikan formal. Upaya guru pembimbing dari SMAN 1 malang mengajak para siswanya hadir di Redtis merupakan langkah positif memperkenalkan inovasi menumbuhkan ekonomi kreatif sejak dini. Langkah ini merupakan inovasi yang layak diapresiasi positif oleh berbagai pihak.

Keceriaan Siswa mengenal Nila 

Redtis merupakan inovasi budidaya nila sistem intensif yang diawali dengan gagasan Kampung Nila Slilir. Tranformasi dari Kampung Nila Slilir menjadi Redtis merupakan keharusan demi alasan profesionalisme. Kembali ke kampung Menggagas Untung harus dikerjakan secara profesional pula. Tak bisa dilihat secara lokalitas kampung yang sempit, tapi harus dilihat sebagai peluang usaha yang memiliki masa depan yang memberikan kesejahteraan. Apa bisa? Tentu tidak gampang. Kemunculan Redtis merupakan progres nyata sebuah inovasi kampung yang berkelanjutan dan memiliki integritas yang bisa dipertanggungjawabkan. Faktor trust atau kepercayaan inilah yang dibangun dan terus dipertahankan sebagai salah satu asset. Hadirnya siswa SMAN 1 Malang yang melakukan outing class di Redtis merupakan bukti bahwa inovasi ini layak dijadikan destinasi edukasi pemberdayaan ekonomi kreatif yang berawal dari kampung.
Berikut keceriaan outing class sbb :

Dokpri Redtis 2023
Dokpri Redtis 2023

Dokpri Redtis 2023
Dokpri Redtis 2023

Dokpri Redtis 2023
Dokpri Redtis 2023

Kembali melihat Kampung

Kampung tetap merupakan destinasi yang menarik. Dalam kajian sejarah desa, potensi kampung tetap merupakan hal unik yang hanya dimiliki oleh desa tersebut. Kampung Slilir, juga memiliki sejarah yang unik. Keberadaan Topeng Slilir yang mengangkat tema cerita Panji merupakan bukti bahwa dimasa kejayaannya, Slilir diperhitungkan sebagai sentra budaya. Upaya mengangkat topeng Slilir kembali berjaya dibutuhkan perjuangan keras. Redtis ternyata dibidani oleh anak cucu keturunan dari Alm. Mbah Ngaisan, maestro topeng Slilir. Orang hebat melahirkan orang orang yang hebat pula. Di kampung kampung yang lain juga hadir mereka yang berjuang tulus ikhlas demi kemajuan kampungnya. 

Tapi tak ada uang, tapi tak modal, tapi tak didukung pemangku wilayah, tapi tak ada yang mendukung gagasan, tapi saya tak bisa, saya tak punya keahlian, karena sudah tidak sekolah tidak perlu belajar, tapi saya menunggu bantuan, tanpa bantuan saya diam saja, tapi... Tapi... Dan sejuta tapi... Ya, itulah alasan yang diciptakan sendiri seolah memasang kawat berduri untuk membatasi diri dari pergerakan, perubahan dan kreatifitas positif. Intinya, Belum apa apa, sudah keok duluan. Menyerah sebelum perang. Belum bertindak, sudah memastikan tak akan mampu dan gagal. Hidup memang pilihan, dan tidak ada paksaan dalam pergerakan. Tak semua orang punya jiwa entrepreneur. Maunya kerja ikut orang, jadi buruh, disuruh suruh dan tgl tertentu dapat cuan. Beres. Tak perlu mikir, tak perlu ribet. Tak perlu mikir inovasi. Apakah kamu seperti ini? Semoga tulisan ini menginspirasi.

De huize Tilapia, 12 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Support media partner Redtis Aqua Culture

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun