Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Filosofi Air

11 Februari 2023   15:45 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:59 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri jaga bumi lestari #2

Puisi : " Filosofi Air"

Manusia itu Khalifah, pemimpin dibumi. Minimal memimpin diri sendiri. Amanah jaga bumi. Ciptakan lingkungan bersih lestari. Untuk anak cucu penerus nanti.

Baca juga: Cinta Air

Air itu simbol semangat. Simbol kegigihan. Simbol ketaatan, Paham jalan kemana harus mengalir. Taat dalam siklus alam, ada saatnya jadi sumber. Ada saatnya jadi hujan.

Filosofi air, pegangan para pemimpin. Air senantiasa turun mengalir ke bawah. Merangkul para bawahan. Menang kuasa, tapi dibawah mampu Menyerap aspirasi, mengolah rasa menyatu padu. Mengabdi diri untuk lingkup sekitar.

Air tiada pernah memaksa, tapi air mengikis perlahan. Perubahan adalah proses yang harus dihargai. Tak perlu buru buru membuat keputusan, karena semua bisa direncanakan dengan matang.

Air juga pandai mencari celah. Bijak dan tangguh menjawab kesulitan perjuangan. Mampu olah berbagai cara, mampu temukan solusi terbaik untuk bawahannya. Gigih tanpa kenal menyerah, tangguh tanpa lempar tanggung jawab.

Dan pemimpin itu, harus seperti air, siap menampung segalanya. Air tak pilih pilih, tapi air mampu olah bersih segala kotoran, racun dan sampah. Air mampu menjernihkan, tak hanya memilih yang baik baik saja. Tak hanya mendengar yang disukainya belaka. Air menerima ikhlas apapun itu tanpa tendensi.

Air mampu setara. Sebanding adil tanpa membeda. Air hujan tetep diterima air tanah. Air tawar tetap serasi selaras dengan air asin. Saat air menguap jadi awan dilangit tinggi, air tidak sombong. Itulah filosofi pemimpin sejati.

Baca juga: Batas Kelana

Seperti air. Yang tetap menyegarkan. Tetap menyejukan. Tapi jangan salahkan air saat banjir. Air tetap ramah, jika manusia menjaga air selayaknya. Jaga lingkungan, jaga alam dengan cinta.

Malang, 10 Februari 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk seri Jaga Bumi Lestari #2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun