Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Cerita Obah dari Gedruk Bumi #4

9 Januari 2023   19:53 Diperbarui: 9 Januari 2023   19:55 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Obah dari Gedruk Bumi #4

Ada yang istimewa pada Rabu sore, 4 Januari 2023. Sebuah perjalanan menuju Latar Seni Winarto Ekram di Nggopet, Mojorejo, desa Pendem, Junrejo kota batu.
Lalu lintas tak begitu padat dan perjalanan menjelang senja itu terasa sangat memikat dengan panorama gunung Arjuno sangat gagah tampak sepanjang perjalanan yang kulalui. Aku tak perlu bersusah payah mencari tempat dituju meskipun itu baru pertama kali aku kesana. Sebuah gapura batu unik langsung kutemukan dan disitulah tempat latar Seni Winarto Ekram.

Baca juga: Move On Walk On

Bapak bapak diujung gang menfasilitasi para tamu yang berdatangan dan menata parkir motor dan mobil dengan sangat ramah. Nuansa ramah tamah khas bumi Nusantara terasa sangat kental dan mewujudkan rasa nyaman pada tamu yang datang. Sayapun berjalan menikmati suasana. Banyak anak anak kecil berlalu lalang dengan sangat ceria dan asik dengan permainan viral lato atau Tek Tek Tek.

Ruang dusun Nggopet tampak sumringah dan ditata dengan rapi dan bersih. Lapak lapak usaha UMKM milik warga setempat menjadi jujugan destinasi yang layak dikunjungi dan disapa. Berbagai produk tersedia dari kuliner kekinian hingga oleh oleh khas kota batu.

Dokpri Eko Irawan
Dokpri Eko Irawan


Sayapun berjalan mengikuti kemana alur diatur menuju titik sentral acara obah Gedruk Bumi #4 digelar. Sebuah tempat yang sejuk dan sangat asri di tepi sungai Brantas yang mengalir deras. Puluhan penonton sudah berkumpul ditempat tersebut dengan antusias. Sayapun bergabung dengan warga setempat dan menikmati kebersamaan guyub rukun. Mereka sudah terbiasa dengan kehadiran orang asing yang baru mereka temui dan kebetulan dalam gelaran kali ini banyak disupport oleh pegiat dari luar kota, bahkan sampai luar propinsi.

Lukisan awan dilangit Nggopet
Lukisan awan dilangit Nggopet


Saya asyik saja menikmati hiburan seraya menikmati lukisan awan dilangit yang sangat indah, ketika tiba tiba disapa Kru Panji Laras Svara. Hari ini kita memang janjian bertemu disana dan pertemuan dengan para pegiat seni budaya ini jadi semakin gayeng.

Panji Laras Svara kali ini spesial menampilkan komposisi kolaborasi Jaranan Dor yang dibalut musik etnik khas Panji Laras Svara, mocopat oleh Ki Soleh Adi Pramono, penampilan Nyai Puthut oleh Mbah Yongki Irawan dan penampilan spesial dari Agus Tubrun. Aksi dua gadis penari yang disuport teatrikal Iwan Dongkel secara spontanitas, menampilkan suasana yang gayeng luar biasa. Saya pribadi malam itu jadi light man untuk Ki Soleh Adi Pramono saat membaca teks mocopatnya. Kebetulan suasana panggung memang disetting gemerlap hingga untuk membaca teks perlu bantuan seorang light man agar prosesi pembacaan mocopat bisa berlangsung lancar.

Dokpri Panji Laras Svara
Dokpri Panji Laras Svara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun