Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu (Seri Hari Hari Puisiku #59)

7 September 2022   20:43 Diperbarui: 7 September 2022   20:50 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri Hari Hari Puisiku #59

Duduk. Berdiri. Jalan kesana kemari. Resah. Gelisah. Itulah rasa menunggu.

Dunia memang bukan milik kita sendiri. Bukan kita yang atur. Bukan nuruti mau kita. Keinginan kita. 

Tak bisa dipaksa. Menunggu memang jemu. Bosan. Serasa buang waktu. Apa yang ditunggu tak jua datang. Sampai kapan?

Mauku tak sama mau lainnya. Berbeda. Tak seirama. Ini bukan konser. Ini kehendak masing masing. Menunggu itu harus, karena sama sama butuh.

Entahlah, bukan mengalah kalah. Berjuang berusaha dengan sabar. Bukan menang kalah. Tapi belajar menghargai, karena menunggu itu tak jelas. Menunggu itu ambigu.

Tebo Selatan, 7 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Hari Hari Puisiku #59


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun