Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biru Dipeluk Hitam (Seri Hari Hari Puisiku #52)

24 Juli 2022   10:00 Diperbarui: 24 Juli 2022   10:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri hari hari puisiku #52

Sudah mengharu biru. Harmoni imitasi yang palsu. Dipaksa terus serasa rancu. Pura pura bahagia, tapi semu.

Ini tak biasa. Bukan pantai berpasir putih. Karena Langit biru dipeluk hitam. Erupsi Mahameru meluluhlantakan. Melukis ombak dalam debur kelam.

Sudah terjadi. Sekarang Diingkari? Tertawalah seluruh langit bumi. Yang putih, sudah jadi hitam. Yang biru sudah jadi mendung. Mau ditangisi? Malulah pada bejatmu sendiri. 

Karena Sudah dipeluk hitam. Bukan tak percaya tobat. Karena maaf sudah kadaluarsa. Sekarang ini doamu sendiri yang dikabulkan. Bukankah dulu, kau ingin ada yang kapok. Kau bilang Sudah tak butuh diriku, kok sekarang minta kembali. Sudah hitam kok minta putih. 

Pasir putih yang jadi hitam. Tetap hitam. Indahnya biru juga sudah tenggelam. Karma enak enakmu dulu, bikin sekarang runyam. Menyesal? Tak manfaat. Karena kau nuntut salah alamat.

Dulu siapa yang kau puji? Yang katanya hebat. Super dahsyat. Katanya putih, ahli ibadah. Ahli amal setinggi langit. Sementara aku adalah bangsat. Tukang ngelindur, yang mimpinya dibalas setimpal. Biar kapok dan menyesal.

Karma ini menghitam. Kelam. Tak bisa jadi putih. Akankah diteruskan dalam sakit hati dan dendam? 

Pantai Bambang, Pasirian Lumajang, 24 Juli 2022 ditulis oleh Eko Irawan untuk Seri Hari Hari Puisiku #52

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun