Mohon tunggu...
Irawan Abidin
Irawan Abidin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Pertanian

Selamat datang di koran sawit perkebunan dan pertanian masa kini YT: Koran Sawit Media Center "Koran Sawit"

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tersesat di Luka yang Bahagia

4 Mei 2022   18:50 Diperbarui: 4 Mei 2022   18:56 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandangan 1 tentang kehidupan......

2022 adalah tahun yang penuh dengan tanda baca khususnya tanda tanya juga sedikit misterius, tapi lebih banyak tanda Tanya didalamnya.

 Mungkin setiap orang memiliki jalannya sendiri baik sulit atau mudah dalam setiap langkahnya. Hidup identic dengan sebuah perjalanan, seperti lirik lagu Tulus yang sedang naik daun dipertengahan tahun ini

 Perjalanan membawamu bertemu denganku ku bertemu kamu", ya bisa dibilang hidup ini penuh dengan drama. Karena sewaktu kita bangun tidur saja sudah banyak drama didalamnya, 

misalkan bangunnya kesiangan terlambat kerja atau seperti kita yang bangunnya selalu kesiangan karena belum dapat kerja yang kita impikan hehe, karena mungkin kita masih tersesat dijalan yang nantinya tetap akan membawa kita menuju tujuan impian kita, walau waktunya belum tentu. 

Tersesat dijalan yang benar menurutku sebuah penerimaan atas takdir yang diberikan tuhan. Namanya juga manusia drama, jatuh aja masih bisa bilang "untung ga parah", kalo lukanya parah pasti bilang lagi "untung gak mati", emang manusia Indonesia ada ada aja.

 Balik lagi ke kampong, eh maksudnya balik lagi ke topic pembahasan, tapi kadang kadang percuma kalo penulis mengarahkan pembaca untuk ngikutin alur cerita ini kalo si pembaca termasuk golongan manusia abnormal. 

Abnormal misalnya kalo si pembaca ini udah kalang kabut jadi sad people. Diajak makan malah takut nelan luka, diajak jalan malah takut putus tanpa arah pulang, diajak kerja malah bingung karena bestienya diajak nikah sama om om .

setiap langkah yang kita jalani pada akhirnya hanya akan menemukan kebuntuan, karena banyak faktor yang akan menjadi dinding penghambat, kita coba aja berpindah ke dimensi hayalan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun