Mohon tunggu...
iraulywijaya
iraulywijaya Mohon Tunggu... Penulis

Akun Baru Nama pena saya adalah Thara Seoyun. Saya hobi menulis fiksi, nonton film thriller dan horor, hobi editing video, dan suka juga memasak mi atau cemilan. Saya tidak suka yang kotor karena saya sangat alergi itu. Saya orangnya rapi, sederhana, pendiam dan disiplin. Saya termasuk kategori introvert. Kalau mengenai karya saya dalam menulis sudah ada diterbitkan baik bentuk buku maupun ditampilkan dalam website. Tapi kalau website sih saya yang mempublikasikannya di blog, Kompasiana. Agar saya makin termotivasi dan semangat lagi menulisnya. Novel pertama saya yang terbit adalah mirror ghost. Terus kalau kumpulan puisi adalah cermin diri. Saya menulis sejak 2018 lalu. Oh ya, saya juga aktif menulis di media platform lain seperti Noveltoon dan Fizzo Novel. Motto hidup saya adalah you not alone, Allah be with you ☺️

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ballet of Love

20 Maret 2025   09:57 Diperbarui: 20 Maret 2025   20:47 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aurora Ketika Berada di Gedung Ballerina di Jalan Gloria. (Sumber: AI)

Karya Ira Uly Wijaya 

Lanjutan Ballet of Love 

Sesampainya di Rumah Sakit Ellis, Aurora ditangani dokter cantik bernama Cassandra. Ia memeriksanya dengan teliti. Aurora masih menangis dengan air mata yang mengalir deras, membayangkan kejadian di panggung tadi yang membuatnya merasa kecewa dan sedih. "Apa yang terjadi Aurora?" Tanyanya yang telah mengenalnya melalui media cetak dan elektronik, bahkan sering diceritakan orang-orang juga karena prestasinya sebagai penari balet peringkat satu dunia dari Kota Amber. 

Aurora masih terisak-isak. Tetapi ia masih berusaha menjelaskan kejadian yang dialaminya. "Aku...Aku terjatuh saat menari balet, dokter," kata Aurora dengan suara masih bergetar. Dokter Cassandra mendengarkannya dengan sabar dan empati. Ia dapat merasakan kesedihan dan kekecewaan Aurora. Ia kemudian meminta perawat untuk melakukan rontgen pada kaki Aurora untuk memastikan kondisi cedera yang sebenarnya. 

Cedera yang dialami Aurora seperti petir di siang hari. Kakinya yang sebelumnya seperti melangkah di atas awan, kini terasa berat dan sakit. Cassandra saat itu seperti malaikat penjaga. Ia memeriksa Aurora dengan hati-hati dan memberikan vonis yang membuat hati Audrey dan Arlo terasa perih. "Aurora kamu harus melakukan operasi untuk memperbaiki kondisi kakimu," kata Dokter Cassandra dengan nada lembut. Namun tetap tegas seperti batu karang.

Tangisan Aurora memecah kesunyian ruangan. Laksana ombak yang menghantam pantai. Suaranya yang biasanya merdu dan tenang, kini terdengar serak dan penuh kesedihan. Audrey dan Arlo berusaha menenangkannya. Namun Aurora terus berontak. Layaknya seekor burung yang terjebak di sangkar. 

Tiga tahun yang lalu itu masih terbayang oleh Aurora. Ia menghapus air matanya. Mencoba memulai semuanya dari awal lagi. Ia kembali ke ruang latihan. Melanjutkan tarian baletnya bersama orang-orang baru. Ia berdiri di barisan paling akhir. Menatap semua orang yang fokus memperhatikan pelatih barunya yang bernama Kylie. Gadis muda yang sebaya dengannya. Cantik dan berprestasi seperti dirinya dulu. 

Aurora merasa sedikit cemburu dan iri saat melihat Kylie, yang terlihat sangat berbakat dan percaya diri. Gerakan tarinya seperti kupu-kupu yang menari di sekitar bunga, ringan, anggun, dan penuh ekspresi. Baju kuning gengsinya berkilauan di bawah cahaya lampu studio. Ia terlihat seperti seorang putri dalam cerita dongeng. Celana lejingnya yang sewarna dengan kulitnya terlihat seperti seorang penari profesional yang telah berlatih selama bertahun-tahun. Setiap gerakannya terlihat sempurna, seperti karya seni yang hidup. 

Aurora tersenyum tipis. Ia melirik ke jendela kaca. Dimana kala itu orang-orang selalu mengambil fotonya ketika latihan. Apalagi waktu itu Agatha juga sampai ikut menghentikan wartawan yang hendak mengambil gambarnya untuk dimuat di media tentang penari balet muda berbakat dari Kota Amber. Sekarang kenyataannya Kylie lah seorang bintang itu. Ia penari balet dari Jerman sekaligus pelatihnya.

"Aurora?" Suara Kylie terdengar indah, seperti nada piano yang dimainkan dengan sentuhan halus dan penuh ekspresi. Ia menatap Aurora dengan senyuman hangat. Namun Aurora menatapnya dengan mata berkabut, ekspresi wajahnya terlihat sedikit kesal dan cemburu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun