Mohon tunggu...
Ira Rahmawati
Ira Rahmawati Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa UMP

Bismillah✨

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Stunting Sejak Dini

25 Maret 2020   14:17 Diperbarui: 25 Maret 2020   14:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah kalian apa itu stunting ? mungkin awalnya banyak yang belum tahu apa itu stunting, bahkan masih terdengar asing bagi beberapa khalayak sehingga banyak yang tidak tahu bahwa sudah ada sebagian dari keluarga mereka menderita stunting.

Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Stunting disebabkan karena kurangnya gizi kronis sejak bayi di dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak tersebut berusia 2 tahun. Sedangkan UNICEF mendefinisikan stunting sebagai persentase anak usia 0 hingga 59 bulan dengan tinggi dibawah minus (untuk kategori sedang dan berat) yang diukur dari standar pertumbuhan anak dari WHO.

Stunting berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda)  Tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 6,4%. Dari angak 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyampaikan angka stunting pada tahun 2019 turun menjadi 27,67%. Penurunan tersebut berdasarkan prevalensi data stunting tahun 2019 dari hasil riset studi gizi balita di Indonesia. "Sebelumnya Riskesda 2018 kan stuntingnya 30,8%, sekarang kita sudah turun ya 27,67%" ungkap Nila saat konferensi pers Launching Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta,Jumat(18/10/2019).

Ketika kita mengetahui suatu penyakit, pasti kita ingin tau apa sih penyebabnya ? Bagaimana sih cara agar tidak terkena penyakit itu ? Aapa sih dampak dari penyakit tersebut ? Apa saja sih kebijakan dari pemerintah untuk masyarakat terkait penyakit tersebut ? Semua akan kita bahas dibawah .

Penyebab STUNTING

  • Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan balita bisa mengalami stunting. Banyak sekali hal- hal yang dapat memicu terjadinya stunting. Dan berikut adalah penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan balita yang masih sangan sering ditemui :
  • Pengetahuan si ibu yang kurang
  • Sejak didalam kandungan, seorang bayi sudah membutuhkan berbagai nutrisi untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangannya. Dan untuk mencapai hal tersebut maka sang ibu pada saat mengandung harus berada dalam keadaan sehat dan terpenuhi gizinya atau biasa yang disebut gizi baik. Jika sorang ibu tersebut tidak memiliki pengetahuan terhadap pentingnya asupan nutrisi bagi bayinya, maka akan sulit untuk mencapai hal tersebut.
  • Dan begitu pula ketika bayi tersebut sudah lahir, 1000 hari pertama kehidupan (0-2 tahun) adalah waktu yang sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangannya si bayi. Pada masa ini, bayi sangat membutuhkan ASI eksklusif selama 6 bulan dengan tambahan makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas. Oleh karena itu, seorang ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gizi baik terhadap anak.
  • Infeksi berulang atau kronis
  • Penyakit infeksi berulang yang sudah dialami sejak anak itu bayi juga akan menyebabkan tubuh bayi tersebut akan sangat membutuhkan energi yang lebih guna untuk melawan penyakit tersebut. Jika kebutuhan ini tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup, maka anak tersebut anak mengalami gizi buruk dan akan berujung stunting.
  • Sanitasi yang buruk
  • Kurang dan sulitnya mendapatkan air bersih serta sanitasi yang buruk juga merupakan faktor penunjang penyebab terjadinya stunting pada anak. Penggunaan air sumur yang tidak bersih untuk masak dan minum dan disertai kurangnya ketersediaan kakus merupakan penyebab terbanyak terjadinya infeksi. Kedua hal tersebut bisa meninggikan risiko anak berulang-ulangmenderita diare dan infeksi cacing usus atau yang biasa kita sebut cacingan.
  • Terbatasnya layanan kesehatan
  • Di Indonesia masih banyak daerah-daerah tertinggal yang masih kekurangan layanan kesehatan. Selain berguna untuk memberikan perawatan kepada anak atau ibu hamil yang sakit, tenaga kesehatan juga sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan mengenai pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan anak dimasa awal kehidupannya.

Kebijakan Pemerintah Dalam Percepatan Perbaikan Gizi

  • Peraturan Presiden No. 42 2013 Tentang Percepatan Perbaikan Gizi
  • Penurunan stunting  fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan
  • Pendekatan multisektor
  • Instruksi Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
  • Aktifitas fisik
  • Konsumsi makanan sehat
  • Deteksi dini
  • Lingkungan sehat
  • Pendidikan kesehatan
  • Pola hidup sehat
  • Peraturan Presiden No. 83 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
  • Ketersediaan pangan
  • Keterjangkauan pangan
  • Pemanfaatan pangan
  • Perbaikan gizi masyarakat
  • Penguatan kelembagaan pangan dan gizi

Stunting pada anak dapat mempengaruhinya dari ia kecil hingga dewasa. Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh dan pertumbuhsn fisik. Seiring bertambahnya usia, stunting dapat menyebabkan berbagai macam masalah, di antaranya :

  • Kecerdasan anak dibawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.
  • Sistem imun tubuh anak tidak baik, sehingga anak tersebut mudah sekali sakit.
  • Anak tersebut akan lebih tinggi berisiko mengerita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke dan kanker.

Lalu, bagaimana cara mencegah stunting ini agar tidak terjadi kepada kita ? berikut ini cara-cara mencegah dan mengurangi risiko anak mengalami stunting 

  • Mencukupi kebutuhan zat besi, yodium dan asam folat sejak hamil.
  • Menghindari diri dari papran asap rokok dagi ibu hamil.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kandungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun