Mohon tunggu...
Ira Pranoto
Ira Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Menebar kebaikan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Rakyat | Teluk Awur 2

18 Mei 2021   12:52 Diperbarui: 18 Mei 2021   13:13 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Teluk Awur. (Dok. Pribadi)

"Patih, kemarin saat kunjungan ke negeri tetangga ada kabar buruk yang disampaikan. Kerajaan yang berseberangan pendapat dengan sekutu kita, mulai menyebar mata-mata."

"Dawuh, Paduka."

"Perintahkan senopati dan prajurit pilihan untuk menyusuri pantai. Di sana ada mata-mata yang menyamar menjadi nelayan dengan kepis di pundak. Ajak serta penduduk untuk membantu menangkap musuh kerajaan."

"Dari mana Paduka mengetahui kalau di pantai ada mata-mata?"

"Kamu tak perlu tahu dari mana kabar itu saya peroleh. Cukup kau laksanakan tugas saja."

"Sendika dawuh, Paduka."

***

"Itu mata-mata yang dimaksud paduka raja." Salah seorang prajurit menunjuk pada sosok yang terlihat di kejauhan.

"Ya, pasti orang itu yang dimaksud paduka raja."

"Benar, dia sendirian, membawa kepis juga."

"Ayo, kita tangkap!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun