Mohon tunggu...
Ira Pranoto
Ira Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Menebar kebaikan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertolongan Berharga

29 Mei 2020   04:42 Diperbarui: 29 Mei 2020   04:45 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, bersabda Nabi shalallahu alaihi wa salam

, ) (

Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (HR Imam Ahmad)

Hari itu, seperti biasa, aku menghadiri kajian di masjid yang ada di samping rumah. Selalu saja ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dikutip oleh Syaikh, selain hadits Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Imam Ahmad adalah imam ahli hadits yang terkenal. Aku mengaguminya, ingin rasanya bertemu dengan beliau. 

Kuingat masa laluku, bagaimana dulu merintis usaha pembuatan roti. Malam ketika orang-orang bergelung dengan selimut, aku sibuk membanting adonan roti. Esok para pelanggan sudah antri untuk pasokan tenaga untuk beraktivitas pagi.

Setiap memasukkan bahan-bahan, mencampur dan mengadon selalu aku iringi dengan ucapan istighfar. Aku yakin dengan janji Allah dan sabda Rasul-Nya, bahwa ucapan istighfarku akan berbuah manis untuk diriku sendiri.

 Nyatanya, Allah selalu memudahkan urusanku, Allah selalu melapangkan usahaku. Walau tak seberapa pendapatan dari membuat dan menjual roti, tapi hidupku tak pernah kekurangan. Bahkan aku bisa menyisihkan uang untuk diinfaqkan, bersedekah, membantu orang yang membutuhkan.

Berpuluh tahun pekerjaan ini kutekuni, tanpa lepas sedikit pun dari melafalkan ampunan pada-Nya. Semata karena aku sadar, sebagai manusia dosaku amat banyak. Kalau kemudian Allah mengabulkan keinginanku, melapangkan rejekiku, memudahkan keinginanku. Itu adalah bonus yang diberikan Allah padaku. 

Satu keinginanku yang belum terwujud, bertemu dengan imam ahli hadits yang terkenal itu.

Apakah aku harus meninggalkan negeriku? Tanpa kuda, tanpa onta, berapa lama waktu yangkubutuhkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun