Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Miracle in Cell No 7, dan Rekonstruksi tentang Definisi Orang Cacat

14 September 2022   19:05 Diperbarui: 16 September 2022   08:48 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah orang "cacat mental" bisa merawat dan mengasuh anak?

Sepuluh tahun lalu, di dekat komplek rumah saya ada pasangan penjual pulsa yang membuka lapak di pinggir jalan . Sang suami adalah pria disabilitas mental. Saat melayani pelanggan, si istri dan suami suka bergantian sambil menggendong bayi mereka.

Pertama kali membeli pulsa disana, saya tertegun melihat  pasangan istimewa itu. Mereka terlihat begitu kompak dan harmonis, walaupun salah satunya memiliki keterbelakangan mental. Saya pun jadi sering beli pulsa disana , lebih karena bersimpati dengan mereka.

Saya juga salut dengan sang istri yang sering kali mem- "back up" suaminya, yang kadang kadang sering diledek sebagai "idiot" oleh orang orang di sekitarnya.

Saat  melihat pasangan ini , saya menyaksikan hubungan kasih yang begitu istimewa, melebihi orang normal. Begitupun saat melihat sang suami tiap kali menggendong bayinya,  pikiran saya jadi terbuka bahwa seorang cacat mental pun punya kemampuan untuk merawat seorang anak dengan penuh kasih

Saya teringat kembali tentang pasangan istimewa tersebut saat kemarin menonton Film Miracle  in Cell No 7  di bioskop. Film ini mengangkat kisah tentang seorang pria cacat mental yang memiliki satu anak dan dijatuhi hukuman mati karena tuduhan memerkosa dan membunuh seorang anak kecil. Versi asli film ini berasal dari Korea, dan saat ini sudah di adaptasi di 7 negara termasuk yang terbaru di Indonesia karya sutradara Hanung Brahmantyo.

Hebatnya, dalam satu Minggu penayangan di bioskop indonesia, film ini sudah meraih lebih dari satu juta penonton. Bahkan sutradara asli film ini dari Korea mengatakan , dari ketujuh versi film yang telah dibuat, menurutnya versi Indonesia lah yang terbaik.

Film Miracle in Cell no 7 terinspirasi dari kisah nyata seorang kakek Disabilitas mental berusia 82 tahun di Korea yang dipenjara karena tuduhan memperkosa seorang gadis. Dan di kemudian hari terbukti  tuduhan tsb tidak benar.

Dalam versi film Miracle in Cell no.7 , cerita berganti menjadi kisah Dodo seorang Pria muda cacat mental beranak satu. Sang istri meninggal saat melahirkan , hingga Dodo merawat sang anak seorang diri.

Digambarkan hubungan Dodo yang begitu erat dan istimewa dengan sang anak. Vino Bastian yang memerankan Dodo dan Graciella Abgail sebagai anak sungguh sangat memikat hati disini.

Saat menonton film ini, mungkin banyak penonton bertanya tanya "apakah mungkin seorang cacat mental bisa menikah, berumah tangga, lalu merawat anak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun