Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inspirasi dari para Perempuan Hebat di Shenergy Kreasi

18 Desember 2019   20:49 Diperbarui: 18 Desember 2019   21:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mood Booster di awal minggu buat saya adalah bisa dapat banyak inspirasi dari cewek cewek setrong dan kreatif di acara Sharing Moment SHEnergy Kreasi yang diadakan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakKPPPA dan dibuka oleh Bu Menteri Ibu Bintang Puspayoga di Gedung Perpustakaan Nasional hari Senin 16 Desember 2019 lalu.                                              

dokpri
dokpri
Sepanjang sesi sharing saya belajar banyak dari para pembicara spt Diajeng Lestari Founder/CEO Hijup.com yg memberdayakan ribuan desainer hijab lokalFounder Duanyam yg memberdayakan ratusan mama mama di NTT membuat kerajinan anyamanSarah Dewanto Founder DuitHape yang memberikan akses finansial bagi jutaan masyarakat dhuafa yang belum punya rekening bank dan lain lain.

Para perempuan setrong ini bukan saja sukses membangun usahanya tapi juga memberi dampak luas bagi sekitarnya dan membuka lapangan kerja bagi ribuan orang.                        

1576647210482-5dfa30b7d541df24a4307b93.jpeg
1576647210482-5dfa30b7d541df24a4307b93.jpeg
Acara Sharing Moment bersama para wirausahawan perempuan bertajuk SHEnergy Kreasi ini sendiri diadakan Kementian KPPA sebagai rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke -- 91.

Dalam sambutan pembukaanIbu Menteri Bintang Puspayota menekankan bahwa wirausaha perempuan harus bisa berkolaborasi dan menggandeng kaum perempuan lain, utamanya wirausaha perempuan milenial dan wirausaha perempuan di daerah tertinggal untuk berdaya dan memperluas jejaring usaha di era digital.

Perempuan diharapkan tidak hanya berdaya secara diri sendiri, namun juga mampu memberdayakan para perempuan di sekitarnya sehingga seluruh perempuan di pelosok tanah air bisa berdaya. Jika perempuan bisa berdaya, maka angka kekerasan terhadap perempuan dan anak akan menurun, begitu juga dengan angka perkawinan anak dan pekerja anak yang akan menurun.

Perempuan Indonesia juga diharapkan tidak hanya berdaya dalam bidang ekonomi, namun juga berdaya di bidang pendidikan, pengasuhan anak, dan sosial budaya, begitu kira kira harapan yang disampaikan Bu Menteri KPPA kepada kita semua.

Rangkaian topik yang dibahas dalam Sharing Moment "SHEnergy Kreasi"  ini sangat sangat menarik bagi saya. Menghadirkan  CEO Hijup.com, Diajeng Lestari; Co - Founder Du'Anyam, Hanna Keraf; GambaranBrand Group, Arto Biantoro; DuitHape, Sara Dhewanto; Gofood Top Merchant Kopi Soe, Silvya Surya; dan Head of Seller Development Blanja.com, Sherlyana.

Dari seluruh pembicarasaya paling terkesan dengan sharing dari CEO Hijup dan Duanyam. CEO Hijup, Diajeng Lestari bercerita mengenai kebiasaannya sejak kecil yang sering mengikuti ibunya ke bazar dan keadaan ekonomi keluarganya yang membuat ia bangkit berwirausaha.

"Sejak umur 5 tahun, saya sering diajak ibu saya mengikuti bazar. Ibu saya juga suka berpartisipasi menjual produk kerajinan tangannya di bazar atau menjual produk dari perajin lainnya. Jadi, sejak kecil sudah terbiasa melihat proses produksi pakaian dan kerajinan tangan hingga proses penjualannya, dan bagi saya hal tersebut mengasyikkan. Nah, ketika saya duduk di bangku kuliah, keadaan ekonomi keluarga saya terkena efek krisis moneter. Ternyata, salah satu penyebab krisis moneter adalah ketidakstabilan ekonomi negara, dan cara mengatasinya dengan memperkuat ekonomi dalam negeri, salah satunya dengan cara memperkuat kewirausahaan," tutur Diajeng.

Co - Founder Du'Anyam, Hanna Keraf juga bercerita mengenai perjuangannya dalam memberdayakan perempuan lokal, terutama dari daerah tertinggal melaui produk anyaman. Hingga saat ini, Du'Anyam telah memberdayakan 1.005 Mama - mama di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami awalnya melihat permasalahan yang terjadi di masyarakat sekitar, lalu mencari potensi yang dimiliki oleh masyarakat, salah satunya di NTT. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, anyaman telah digunakan dalam kehidupan sehari -- hari dengan bahan yang berbeda -beda.

Namun, belum ada wadah yang mengangkat anyaman untuk menjadi potensi ekonomi bagi perempuan di Indonesia. Awalnya, kami juga mengalami banyak penolakan dari klien perusahaan kami, namun kami tidak mau menyerah. Kita harus pintar beradaptasi dengan keterbatasan eksternal yang tidak bisa kita control, seperti infrastruktur terkait pengiriman barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun