Mohon tunggu...
Irah Fazaliya
Irah Fazaliya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jalan- jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepala Desa 9 Tahun Berani atau Tidak?

20 Januari 2023   14:26 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:53 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kepala Desa 9 tahun  Berani atau Tidak

Oleh Irah /Pendidik SMPN 4 Maja, Majalengka

Kepala desa atau kuwu merupakan ujung tombak maju mundurnya sebuah desa.  Semakin berkurangnya  orang yang miskin merupakan salah satu tolak ukur  bahwa kepala desa dianggap berhasil.   Untuk bisa menentukkan kepala desa yang bijak atau berhasil diawali dari masyarakat dalam pilihan kepala desa. 

Biasanya masyarakat akan memilih dan menilai bakal calon kuwu mereka lewat berbagai macam penilaian. Dan seorang yang mencalonkan kepala desa harus mau berkorban materi  dahulu untuk dapat dipilih oleh masyarakat, sampai mereka menjual tanah yang dimiliki untuk mengambil suara  masyarakatnya, girirannya tidak memenangkan pilkades malah jadi melamun dan stress karena sudah tidak memiliki apa-apa.   

Saya pernah temui salah seorang warga tentang sosok yang diinginkan mereka untuk jadi kepala desanya.

" Pak menurut bapak, kepala desa yang bagaimana yang diharapkan bisa memimpin desa ini?' tanyaku pada pak  Zeni

" Kepala desa yang bisa mengayomi masyarakatnya, saya  mah tidak muluk-muluk yang penting segala sesuatu jangan selalu dibebankan kepada masyarakat"

" Maksud bapak apa yang dibebankan kepada masyarakat?' tanyaku lebih lanjut

" Contohnya membangun jalan gang, atau memperbaiki sarana yang lainnya  jangan minta dari masyarakat, kalau kita hanya dimintain tenaga mah tidak apa-apa" jawab pak Zeni  dengan menunduk.

" Terus juga bu, kalau masyarakat perlu sesuatu misalnya yang ada tanda tangan kuwu jadi jangan dipersulit, dan jangan selalu diuangkan. Selain itu kalau ada bantuan dari pemerintah tolong dilihat yang benar-benar berhak menerimanya" lanjutnya

" Memangnya ada apa dengan bantuan dari pemerintah?"  tanyaku  

" Iya bu, bantuan yang diberikan pemerintah datanya dari mana? Masa kami  yang jelas tidak mampu, sudah tua seperti ini tidak diberi bantuan sementara mereka yang kaya  dan masih muda diberi bantuan, itu namanya tidak adil, protes ke desa tidak pernah ditanggapi" jelasnya sambil sedikit memelas.

" Bagaimana kalau sekarang diberlakukan kepala desa  masa kerjanya 9 tahun, Bapak setuju tidak?"

" Setuju-setuju saja asal ya tadi yang saya katakan,  kepala desanya yang mau mengayomi masyarakat" jawabnya tandas.  Terimakasih pak saya mengakhiri pembicaraan.

Sebagai kepala desa yang membawa amanah jangan sampai punya pikiran bagaimana dia mengembalikan materi yang keluar saat pemilihan.  Karena pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat adalah pemimpin yang adil, mau berkorban, dan berpihak pada kepentingan masyarakatnya sendiri dan tentunya merakyat.

Jadi jelas di situ pada dasarnya kuwu masa jabatannya sampai 9 tahun bisa saja. Tapi apakah kepala desanya sanggup tidak untuk memangku jabatan dan amanah seperti yang diinginkan masyarakat.

Majalengka, 20 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun