Mohon tunggu...
Irah Fazaliya
Irah Fazaliya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jalan- jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-Gara Tidak Bisa Membaca

2 Desember 2022   06:13 Diperbarui: 2 Desember 2022   08:37 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Usai acara, kami pun kembali ke rumah Adik. Karena adik orang terpandang di lingkungan itu, para tetangga pun masih terus berdatangan ke rumah. Mereka malah memilih datang ke rumah daripada ke gedung.  Malam hari  setelah tamu tidak ada yang datang. Kamipun bercengrama. Keadaan di kampung, bahkan kehidupan kita sehari-hari.

Sore Minggu, kami bersiap pulang. Setelah beres-beres. Kami pun pulang. Di perjalanan  mampir ke restoran. Maklum, baru sempat makan pagi saja di adikkku.

" Ayo bu, bayar sana, Ayah mau ikut ke toilet dulu" kata suamiku yang langsung pergi tanpa menunggu jawabanku . Akupun melangkah menghampiri kasir yang tidak jauh dari tempat duduk kami.

" Berapa Mba, tadi yang meja 10 " kataku kepada kasir.

" Tidak usah bu" Kata Kasir menjawab

" Maksudnya" kataku sambil menatap heran kasir tersebut

" Iya bu, tidak usah bayar, tadi bos kami meminta kami supaya ibu dan keluarga jangan membayar" jelasnya lagi

" Iya bu, yang punya restoran ini"

Tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiriku, dan dengan sopan dia langsung menyapaku

" Bagaimana bu khabarnya" katanya sambil menyodorkan tangannya dan mencium tanganku.

" Maaf anda siapa" kataku sambil menatap orang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun