Mohon tunggu...
Iradah haris
Iradah haris Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Kali "Kupatan" di Tuban, Apa Bedanya?

21 Mei 2021   10:59 Diperbarui: 21 Mei 2021   11:01 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamatan lebaran ketupat di sebuah mushollah. (IH)

Menurut cerita tutur turun temurun, penggunaan janur adalah manifes dari makna arab dari kalimat "ja a nuurun". Arti sederhana dalam bahasa indonesianya, telah datang cahaya.

Janur dianyam menjadi bentuk ketupat. Kemudian diisi beras di dalamnya. Direbus lama hingga masak. Bila dibelah tekstur dalamnya serupa lontong. Warnanya putih. Ketupat ketika janur pembungkusnya dibelah, isi dalamnya putih bersih. Janur diibaratkan cahaya yang melindungi hati yang fitri supaya tetap putih bersih. Seperti itulah makna filosofinya.

Tradisi kupatan sya'ban maupun lebaran ketupat ini menjadi kegiatan selamatan yang masih dilaksanakan hingga sekarang. Baik di kota hingga ke desa-desa di wilayah Kabupaten Tuban. 

Makan bersama, bertukar ketupat kuah opor dengan masakan tetangga. Sambil saling memaafkan. Juga ampuh sebagai ajang penjaga kerukunan dan keguyuban antar warga. 

Tradisi baik, eloklah lestari!

Sumber:

Sobat Bangilan

Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun