Mohon tunggu...
Shandy Chelseana Irawati Bessy
Shandy Chelseana Irawati Bessy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Maluku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Majukan UMKM di Pulau Buru dengan Memiliki Potensi Panen Hotong

18 Januari 2022   14:55 Diperbarui: 18 Januari 2022   15:04 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama        : Shandy Chelseana Irawati Bessy

Jurusan      : Ekonomi Pembangunan

Universitas Muhammadiyah Malang

                                                                                                                                     

Disini mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu sih Hotong? Apakah Hotong memiki Protein, Karbohidrat, dan Lemak yang baik unutuk di konsumsi? Apa sih bedanya hotong dengan padi? Apa saja yang bisa kita hasilkan sih dari Hotong? Disini kita akan membahas semua itu.

Hotong [Setariatalica (L)] merupakan tanaman serealia yang popular di Pulau Buru, yang tumbuh subur di Pulau Buru,Provinsi Maluku dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber karbohidrat meski banyak masyarkat  yang belum mencoba akan hal itu. Hotong ini sendiri memiliki biji yang sangat kecil berdiameter sekitar < 1 mm yang mengandung komponen bioaktif yang mempunyai sifat antioksidan antara lain tanin dan vitamin E. Kandungan pada vitamin E yaitu 44.5 ppm dan 50.9 ppm  sedangkan kandungan tanin pada biji hotong berturut-turut sebesar 0,22% dan 0,06%. Dan Hotong juga tumbuh dalam bentuk rumpun setinggi 60-15cm dengan umur panen 80-90 hari setelah di tanam, dan juga Hotong memiliki kandungan akan protein yang tinggi, melebihi Jagung, Sorgum, maupu Padi. Spesialnya dari tanaman ini juga yaitu mampu tahan  terhadap iklim yang kering dan mampu beradaptasi dengan baik dalam kesuburan tanah yang rendah, maka dari itu tanaman Hotong sudah mulai di budidayakan oleh para penduduk namun belum semuanya..Yang saya ketahui untuk sorgumnya saja kandungan nutrisinya meliputi 9,5% protein, 4,2% lemak, 85,3% karbohidrat, 21,2% amilosa. Selain itu, Hotong juga dibudidayakan secara terbatas karena itu tadi mungkin belum jadi kebiasaan oleh masyarakat setempat. Tetapi sayangnya di kabupaten lain di Pulau Maluku Hotong di biarkan tumbuh liar begitu saja, mungkin produk pertanian ini menjadi bahan baku yang kurang menguntungkan secara ekonomi karena belum banyak peminatnya.

 Hotong juga memiliki kandungan karbonhidrat yang mirip dengan Padi Indonesia, namun kandungan protein dan lemaknya Hotong lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan pangan lainnya ( beras, kentang, maupun jagung ). " Ketua DPW Akumandiri Maluku yakni Daniel Rigan ingin mengembangbangkan kembali tanaman pokok Pulau Buru ini. Hasil dari panen Hotong tersebut akan dipakai sebagai bibit yang disebarkan kepada para petani yang mempunyai lahan yang siap untuk ditanam."(ucap Daniel Rigan) Sehingga mereka mungkin akan membantu memasarkan hasil tani dari tanaman Hotong tersebut. Dengan kata lain, mereka berharap para petani tidak hanya menjadi seorang pengolah sawah saja, namun juga bisa menjadi seorang pengusaha. Mengenai tentang Akumandiri beserta kebutuhan lainnya, Daniel Rigan juga ikut melibatkan Bank BNI sebagai siap bantu, mendukung, serta memenuhi pinjaman uang anggota IUMKM dengan harapan para petani mendapatkan utang KUR Mikro yang kecil. Akumandiri juga pada dasarnya merupakan rumah para pelaku industri usaha mikro yang mana melindungi IUMKM dengan tidak memandang suku, agama, ras, gender, maupun pendidikan. Dengan begitu diharapkan potensi panen hotang tidak terabaikan begitu saja, namun dapat berkembang dengan majunya UMKM di Pulau Buru.

Ada juga penanganan pasca panen Hotong, adalah sebagai berikut :

  • Pemanenan,kegiatan ini juga dilakukan jika telah berwarna coklat dengan warna yang mencapai 90%,dengan umur panen 80-90 hari setelah ditanam. Untuk pemanenan dilakukan dengan cara yang manual.
  • Perontokan, bertujuan juga untuk memisahkan biji hotongnya dengan malainya. Perontokan ini juga dapat dilakukan sebelum atau setelah penjemuran. Dan dapat dilakukan dengan cara tradiosional yaitu diinjak atau secara mekanis dengan menggunakan mesin perontok.
  • Pemberisahan, yaitu biji hotong yang telah dirontokkan tadi harus perlu untuk dibersihkan, dengan tujuan memisahkan biji tersebut dari kotoran atau benda-benda lainnya yang dapat mengganggu proses selanjutnya. Pembersihan ini juga dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan mesin pembersih.
  • Pengeringan, pengiringan pada biji hotong juga bertujuan untuk menurunkan kadar air pada biji hotong tersebut sehingga mencapai kadar air yang maksimal atau aman untuk memporoleh pengolahan biji hotongnya.
  • Pengupasan, hal ini juga bertujuan untuk memisahkan kulit dari butiran biji dengan tingkat kerusakan paling rendah atau menghasilkan biji pecah kulit yang maksimum. Proses pengulitan juga sama seperti pada penggilingan padi.
  • Penupungan, ini juga merupakan proses pengecilan ukuran pada biji tersebut, Proses ini juga merupakan salah satu alternatif cara pengolahan bijinya.

Hotong juga memilikki kelebihan tersendiri yaitu tanaman hotong memiliki toleran kekeringan dan mampu berdaptasi dengan baik pada lahan yang mungkin kurang subur sehingga tanaman ini banyak yang diusahakan oleh masyarakat Pulau Buru khususnya pada musim kemarau. Tetapi juga hotong memiliki sisi kekurangannya, yaitu mungkin masyarakat belum terbiasa dengan hal ini, jadi secara tidak langsung menjadikan komoditas inferior yang secara ekonomis kurang menguntungkan. Bukan itu saja Hotong juga memiliki produk pangan olahan asli dari Hotong sendiri. Komoditas baru ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk, dengan tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan nilai tambah. Pengembangan hal ini akan memberikan dampak yang sangat positif khususunya untuk masyrakat setempat atau  luar dari Pulau Buru. Tetapi pemanfaatan hotong ini masih sangat kurang, makanya dari itu penelitian tentang pemanfaatan hotong ini produk pangannya harus bermutu dan tinggi yang terus harus dilakukan. Beberapa pengembangan dari produk pangan berbasis hotong diantaranya seperti pembuatan cookies,mi instan,dan bubur instan. Pengolahan ini diharapkan mampu untuk menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan tingkat konsumsi hotong bahkan membantu perekonomian masyarakat setempat. Produk-produknya antara lain sebagai berikut :

1. Cookies

Cookies hotong ini dibuat dari adonan lunak, berkadar lemah yang tinggi, memiliki tektur jika dipatahkan ada relative renyah. Pembuatan cookies ini juga memerlukan atau membutuhkan bahan dasar seperti  tepung hotong ukuran 80 mesh, pati sagu, terigu,garam dan juga soda kue.                                                                                                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun