Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

My Journey of Banda Aceh

1 Februari 2023   09:05 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:13 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo guys, selama aku ikut pertukaran mahasiswa di Aceh, aku banyak mengunjungi tempat-tempat wisata di Aceh, baik wisata edukasi, wisata religi, dan wisata alam lainnya. Kali ini aku akan menceritakan perjalananku di Banda Aceh.

Banda Aceh merupakan ibu kota provinsi Aceh. Salah satu kota yang maju dan ramai di Aceh. Banda Aceh mampu bangkit kembali setelah dilanda tsunami pada 2004 lalu yang meluluhlantahkan kota Banda Aceh ini.

Oke langsung saja, inilah my journey of Banda Aceh. Aku berangkat bersama kelompok 5 modul nusantara (PMM) yang berjumlah 20 mahasiswa, 1 dosen modul dan 1 mentor. Kami berangkat pada tanggal 2 Desember 2022 di malam hari yaitu pukul 22.30 WIB dari Aceh Utara menuju Banda Aceh. Selama perjalanan menuju Banda Aceh kami tidur. Kurang lebih 7 jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di Banda Aceh.

1. Masjid Baiturrahman

Di Banda Aceh, mobil bus berhenti di Masjid Baiturrahman pada pukul 06.00. Karena di perjalanan kami sudah sholat subuh di sebuah masjid, akhirnya kegiatan kami di masjid Baiturrahman yaitu mandi. Ohya temen-temen, masjid Baiturrahman ini sangat luas sekali ya, dilengkapi dengan toilet yang bisa digunakan untuk mandi, toiletnya yang berjejer banyak hingga ruang ganti yang luas. Sangat nyaman, karena setiap ruangannya terpisah antara Ikhwan dan akhwat atau laki-laki dan perempuan. 

Ketika memasuki Masjid Baiturrahman, perempuan harus menggunakan pakaian muslimah. Petugas masjid sudah menyediakan kain bagi perempuan yang masih memakai celana. Sebuah pengimplementasian dari ajaran agama Islam yaa. Bahwasanya bukan hanya ke Masjid Baiturrahman saja seorang perempuan harus memakai pakaian muslimah, tapi everywhere sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dalam surah Al Ahzab ayat 59. 

Setelah selesai mandi, kami mengelilingi masjid dan melihat-lihat keindahan Masjid Baiturrahman. Setelah itu kami duduk melingkar di pelataran Masjid, sambil mempelajari sejarah yang pernah terjadi pada Masjid Baiturrahman. Salah satunya sejarah tentang tsunami Aceh pada 2004 yang meluluhlantahkan semua bangunan kecuali masjid ini. Maa Syaa Allah.

2. Museum Tsunami Aceh

Setelah sarapan pagi, kami melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit menuju museum tsunami Aceh. Memang tidak begitu jauh yaa jaraknya dengan masjid Baiturrahman. Museum tsunami Aceh ini didesain oleh Pak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat saat ini. Kami didampingi oleh tour guide. Beliau menyampaikan bahwa dari sekian banyaknya arsitek dari dalam maupun luar negeri, desain bangunan dari Pak Ridwan Kamil lah yang terpilih. Di Museum tersebut kita bisa merasakan suasana saat terjadi tsunami. 

Kami juga masuk ke studio film untuk melihat film dokumenter peristiwa tsunami 2004. Di ruangan tersebut juga terdapat sumur do'a yang berisi nama-nama orang yang menjadi korban tsunami yang sudah teridentifikasi identitasnya, ada sekitar ratusan ribu nama orang yang tertempel di dinding tersebut. Termasuk nama anggota keluarganya Delisa, iya yang ada di film Hapalan Sholat Delisa ituuu. Pada setiap sudut museumnya memiliki makna-makna tersendiri yang menjelaskan tentang tsunami dan suasana pada saat tsunami. Banyak dari kami yang juga turut menitikan air mata ketika berada di dalam museum, termasuk aku juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun