Mohon tunggu...
Ira Oemar
Ira Oemar Mohon Tunggu... lainnya -

Live your life in such a way so that you will never been afraid of tomorrow nor ashamed of yesterday.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kampanye Terselubung Timses Foke di Kompasiana

10 Juli 2012   00:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:08 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kampanye Pilgub DKI sudah berakhir pada hari Sabtu, 7 Juli 2012 tepat jam 24.00 WIB. Sejak itu pula tulisan kampanye Hidayat – Didik resmi ditarik dari “tongkrongan”nya di kolom Highlight.

Siang tadi, sekitar jam 12 siang saat istirahat siang, saya buka Kompasiana. Di halaman muka kolom HL, pada deretan terbawah ada tulisan yang oleh Admin diberi judul Klarifikasi Tim Sukses Foke – Nara. Saya click tulisan itu yang judul aslinya ternyata Penipu Besar Itu Bukan Foke. Penulisnya, Herman Effendi, baru membuat akun pada hari ini lalu langsung membuat tulisan tersebut. Tak sampai 2 jam kemudian, tulisannya dijadikan HL oleh Admin. 4 judul tulisan lainnya yang HL masih sama seperti yang saya lihat pagi harinya. Tulisan tentang “keberhasilan” Foke ini saja yang menggantikan kolom terbawah HL yang semula diisi tulisan iklan test drive Nissan Evalia.

13418791342032856158
13418791342032856158

Rupanya tulisan Herman Effendi ini dimaksudkan untuk menjawab tulisan berjudul Penipu Besar itu Bernama Foke, yang ditulis oleh Bimo Tejo pada tanggal 23 Juni 2012. Tulisan ini sudah di-click sebanyak 43.600 kali dan 33 dari 37 pembaca menilai “AKTUAL”. Agak janggal memang, tulisan ini sudah diposting sejak 16 hari lalu, kenapa baru diklarifikasi sekarang, di saat minggu tenang? Lebih lucu lagi, karena data yang dipakai untuk membantah adalah Wikipedia. Kalau hanya sekedar mengambil definisi sih tak masalah. Tapi kalau mengambil data komparasi, rasanya kurang tepat, sebab kita tahu Wikipedia bebas diedit oleh siapa saja. Tenggang waktu yang cukup lama antara tulisan yang dibantah dengan bantahannya juga membuat saya bertanya-tanya : apakah penulisnya masih belajar mengedit Wikipedia dulu, baru setelah sukses dia membuat tulisan klarifikasi?

[caption id="attachment_193343" align="aligncenter" width="633" caption="3 komentar pertama yang masuk ke tulisan timses Foke"]

134187918869054740
134187918869054740
[/caption]

Di “dunia” Kompasiana ini sendiri, tulisan itu jadi terasa aneh. Bukan hanya karena penulisnya baru membuat akun pada hari itu. Tapi terpilihnya tulisan ini menjadi HL hanya dalam tempo kurang dari 2 jam sejak posting – terlebih kesannya seolah dipaksakan dengan menggusur kolom yang semula diperuntukkan iklan komersiil. Anehnya, ketika jam 2 siang saya buka kembali kolom HL di halaman muka Kompasiana, ternyata tulisan itu sudah tak ada lagi di kolom HL dan urutan ke-5 kolom HL kembali ditempati iklan test drive Nissan Evalia. Ke-4 tulisan yang lain pun tetap tak berubah sejak pagi.

[caption id="attachment_193344" align="aligncenter" width="489" caption="Tampilan kolom HL di Kompasiana.com tgl 9 Juli 2012, pagi dan siang sebelum dan sesudah tulisan Timses Foke di-HL-kan. Tulisan itu menempati posisi ke-5, menggeser iklan Nissan Evalia"]

13418792641150493412
13418792641150493412
[/caption]

Jadi sekali lagi, dimasukkannya tulisan klarifikasi dari Timses Foke itu terkesan “istimewa” walaupun durasinya hanya sekitar 2 jam-an saja. Padahal, tulisan yang dibantahnya tak masuk HL. Saya baca komentar yang masuk di tulisan klarifikasi Herman Effendi, hampir semuanya justru bernada tak sependapat dengan isi tulisan itu. Yang berkomentar pun tak banyak, tak seperti umumnya tulisan yang HL. Entah karena pembaca memang sudah “mencium” aroma kampanye terselubung dalam tulisan ini atau memang malas mengkomentari.

[caption id="attachment_193345" align="aligncenter" width="564" caption="Tulisan yang dibantah itu, sudah tayang sejak 23 Juni 2012"]

13418793682128671560
13418793682128671560
[/caption]

Yang jelas, jika tulisan Herman Effendi itu murni tulisan klarifikasi dari pihak Tim Sukses seperti yang ditulis oleh Admin dalam judulnya di kolom HL, berarti ini memang kampanye terselubung. Dan kemampuan tulisan itu menggusur kolom iklan Nissan Evalia dalam kurun waktu sekitar 2 jam, tampaknya bukan karena kualitas tulisan dan akurasi data yang hanya mengandalkan Wikipedia. Kalau ini memang upaya kampanye, tampaknya para Timses harus banyak belajar dari kasus kampanye Hidayat – Didik di Kompasiana, yang semua tulisannya tak laku dibaca, terbukti dengan jumlah click yang hanya 100-an perhari meski sudah nongkrong di kolom Highligh. Inilah sulitnya berkampanye di Kompasiana : pembacanya kritis dan tak mudah diarahkan.

-------------------------------------------------------------------------------

CATATAN :

Tulisan ini sudah saya buat kemarin sore, tapi karena kesulitan teknis, tampaknya server Kompasiana sulit di-akses dari 2 laptop saya meski menggunakan jaringan internet yang berbeda, sehingga meski sudah 3x saya coba posting masih gagal terus, dengan sangat terpaksa tulisan ini baru diposting pagi ini meski konten-nya sudah agak "basi". Mohon maaf bila beritanya tak lagi aktual.

Sebagai tambahan info, penulis Herman Effendi ini tampaknya memang jadi "anak emas" Admin, karena akunnya yang baru berumur 2 hari dan baru menghasilkan 2 tulisan, kemarin tulisan itu di-HL-kan dan hari ini, Selasa, 10 Juli 2012,  dimasukkan kolom TEREKOMENDASI dengan judul "Lima Kesalahan Besar Pesaing Foke". Tampaknya BUKAN KEBETULAN 2 tulisan dari penulis yang sama dengan topik sama terpilih jadi HL dan Terekomendasi selama 2 hari berturut-turut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun