Mohon tunggu...
Iraa
Iraa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Keep Humble and Have Fun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mini Riset UMKM

9 September 2021   20:13 Diperbarui: 9 September 2021   20:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja tidak. Karena adanya pandemi Covid-19 di Indonesia membuat perekonomian Indonesia semakin menurun. Usaha-usaha rakyat kecil menengah ke bawah mengalami penurunan pendapatan atau keuntungan dan bahkan mengalami kerugian yang besar.

Selama pandemi tentu saja banyak kebijakan baru yang di buat oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi di Indonesia. Mulai dari dibatasinya kegiatan masyarakat Indonesia atau yang kita kenal dengan sebutan Lockdown. Oleh karena itu, para pengusaha kecil harus bisa membuat planning baru agar usahanya dapat berjalan selama pandemi.

Tetapi, tidak semua orang dapat membuat planning baru secara cepat. Tentu saja banyak faktor yang dapat menghambat itu semua.

Selain itu, kita tahu bahwa selama pandemi banyak sekali karyawan yang dikeluarkan dari perusahaan atau yang kita kenal dengan PHK. Akibat dari PHK tentu saja tidak ada pemasukan sama sekali karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki pemasukan cadangan dan hanya mengandalkan gaji dari suatu perusahaan saja. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi minat daya beli konsumen terhadap UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Indonesia.

Berikut ini, saya akan memberikan salah satu contoh UMKM di Indonesia yang masih beroperasi selama pandemi yaitu resto makanan seblak garage.

Resto makanan seblak garage pusatnya berlokasi di Jalan Bulak Raya, Klender, Duren Sawit. Jakarta Timur. Tetapi, karena lokasinya yang kurang strategis, akhirnya teman saya ini membuat cabang di berbagai daerah salah satu cabangnya yaitu cabang seblak garage di Bintara.

Selama masa pandemi, tentu saja pemasukan keuangan di resto makanan seblak garage ini mengalami penurunan yang cukup drastis. Oleh karena itu, teman saya ini harus bisa membuat planning baru agar restonya dapat berjalan dengan baik. Planning tersebut, diantaranya mulai dari lebih fokus kepada jasa pelayanan pesan antar, mengadakan promo besar-besaran karena kita semua tahu, bahwa disaat pandemi ini pemasukan masyarakat Indonesia tidak seperti biasanya atau bahkan ada yang tidak memiliki pemasukan keuangan sama sekali, dan teman saya ini juga mengajak kerja sama dengan resto lain baik itu resto makanan ataupun resto minuman, kenapa? Karena agar dapat menopang pemasukan keuangan sehingga modal resto dapat tercukupi, tidak mengalami kerugian atau bahkan tidak gulung tikar selama pandemi.

Tentu saja, planning tersebut tidak semuanya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kita semua tau bahwa setiap usaha pasti ada yang namanya keuntungan dan kerugian. Apalagi usaha ini termasuk usaha kelas menengah di bidang makanan yang sasarannya sendiri adalah daya minat masyarakat. Selain itu, setiap masyarakat juga tidak memilki jumlah pemasukan keuangan yang sama. Alhasil tidak semua orang yang mampu untuk membeli makanan di resto makanan seblak garage ini.

Hikmah dari wawancara ini, jika usaha kita ingin tetap bertahan dan berjalan dengan baik selama pandemi.

Kita harus bisa berinovasi dan aktif untuk mencari tau apa saja planning yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada di usaha kita.  

Bisnis UMKM jangan dianggap sebelah mata, karena jika pemilik usahanya pintar mengelola strategi dan bisa membaca peluang bisnis maka keuntungan yang dihasilkan bisa mencapai jumlah maksimal ketentuan UMKM itu sendiri dari segi omset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun