Mohon tunggu...
Ira Rosi
Ira Rosi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudah Benarkah Pola Pengasuhanmu pada Anak?

17 Oktober 2018   20:09 Diperbarui: 17 Oktober 2018   20:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar mengenai gaya kepengasuhan, ini adalah materi yang paling saya suka jika sudah dibahas dan didiskusikan di kelas, karena menurut saya segala apa yang kami pelajari dikelas tujuannya adalah agar kami faham betul tentang pola asuh seperti apa yang baik bagi anak. 

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, karakter yang tak bisa sama bahkan walaupun kita paksa, karakter anak bisa terbentuk dari pola pengasuhan orang tua terhadap anak. Gaya kepengasuhan orang tua terhadap anak akan berdampak besar bagi kehidupan anak di masa mendatang, karena ini menyangkut tentang pembentukan karakter anak, dan berdampak pada psikologis anak juga.

Lalu, gaya kepengasuhan seperti apa yang baik untuk anak yang harus diterapkan oleh orang tua, sebelum ini, mari berkenalan dulu dengan beberapa macam gaya kepengasuhan untuk anak :

  • Permisif.
    • Gaya pengasuhan ini biasanya dilakukan oleh orangtua yang mempunyai anak tunggal, orangtua terkesan terlalu mengumbar kasih sayang terhadap anak, menuruti apapun yang anak inginkan, dan jarang sekali membatasi anak dalam memutuskan sesuatu, kerap kali anak dimanja dan dituruti kemauannya.
    • Dampaknya pada anak, anak biasanya akan menjadi manja, tidak punya pendirian (pegangan) yang kuat, suka menuntut, menentang sesuatu yang tidak sepemahaman dengan dirinya,dan kurang toleran dalam bersosialisasi. Hal tersebut terjadi karena orang tua cenderung membiarkan kesalahan-kesalahan yang diperbuat anak, enggan meluruskan dan terlalu melindungi anaknya.
    • Gaya kepengasuhan yang seperti kerap kali ditemui pada orang tua yang memiliki anak tunggal, atau pada orang tua yang sibuk bekerja dan merasa bahwa semua yang ia kerjakan demi kebahagiaan anaknya, jadilah orangtua terlalu membiarkan anak.
  • Demokratis.
    • Gaya kepengasuhan ini orang tua bersikap hangat namun tegas, anak tidak dibiarkan begitu saja dalam melakukan atau memutuskan sesuatu, tapi juga tidak dikekang secara berlebihan, orang tua membiarkan anak memilih namun juga harus bermusyawarah dengan orang tua.
    • Dampak pada anak, anak biasanya memiliki kepribadian yang baik, mandiri, pendirian yang kuat, percaya diri dan mudah sekali bergaul dengan lingkungannya. Anak memiliki pribadi yang kreatif dan saling menghargai karena orang tua juga mengajarkan hal yang sama terhadap anaknya. Sikap membebaskan dan menghargai namun tetap mengontrol dan membatasi dalam memutuskan sesuatu.
  • Otoriter.
    • Gaya kepengasuhan ini orang tua bersikap menekan dan terkesan memaksa keendak terhadap anak. Hubungan antara anak dan orang tua terkesan kaku, anak kerap kali dihukum jika melanggar aturan yang diterapkan oleh orangtua.
    • Dampak pada anak, mungkin anak akan mudah beradaptasi dengan lingkungannya, mengikuti keteraturan yang ada dengan baik karna terbiasa dengan hal tersebut, namun dampak negatif bagi anak juga akan muncul. Anak merasa kurang percaya diri, takut dalam hal mengambil keputusan, gagal dalam aktifitas kreatif, mudah cemas dan kurang bahagia, kerap kali anak yang mengalami gaya kepengasuhan otoriter saat diberi ruang sedikit untuk bebas mengekspresikannya secara berlebihan, bahkan melakukan pemberontakan saat usia remaja. Karena setiap karakter anak berbeda-beda, ada yang secara psikologis dan mental siap menghadapi sikap otoriter orang tua, ada juga yang tidak.
  • Situasional
    • Gaya kepengasuhan ini bersifat situasional, terkadang orang tua menerapkan otoriter, demokratis, permisif, bakan langsung ketiga-tiganya sesuai kebutuhan.
    • Itulah beberapa macam gaya kepengasuhan orang tua terhadap anak, setiap orang tua mendidik anak sesuai kebutuhan dan apa yang menurut mereka terbaik bagi anak-anaknya, untuk itu kenali lebih dalam karakter anak dan berikan pengasuhan terbaik demi kepribadian mereka yang baik kedepannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun