Tuan. .Â
Ijinkan diri ini menulis sebait ungkapan rasa untukmu..Â
Rasa yang berjuta rasa, sampai diri ini tak bisa menggambarkannya..Â
Kau ingat saat kau buka telapak tanganmu yang kekar nan kuat, kau ajak aku menari dipinggir danau waktu itu, dengan sunggingan senyum penuh arti.. Â Padahal kita tak saling mengenal..Â
Tuan.. Kau membuatku mabuk kepayang dengan gerakan lihaimu dan bisikan hasratmu waktu itu
Lalu kita memadu kasih dibawah pohon apel sambil menyaksikan sepasang angsa yang juga kasmaran
Matamu menyiratkan Cinta yang mendalam.. Walau itu baru kali pertama kita bertemu..
Usapanmu di bahuku membuatku terlelap.. Dengan mimpi penuh harap..Â
Lalu saat mataku terbuka.. Â Kulihat kau sudah tak ada.. Â Berganti setangkai Mawar dan sepucuk surat tepat diatas gaunku yang kuletakkan dipinggir danau..Â
Setelah itu aku terus menunggumu.. Â Tapi kau tak kunjung datang lagi..Â
Tuan..Â