Mohon tunggu...
Ira Rosi
Ira Rosi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dari "Puan" untuk "Tuan"

25 April 2018   22:00 Diperbarui: 25 April 2018   22:09 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan. . 

Ijinkan diri ini menulis sebait ungkapan rasa untukmu.. 

Rasa yang berjuta rasa, sampai diri ini tak bisa menggambarkannya.. 

Kau ingat saat kau buka telapak tanganmu yang kekar nan kuat, kau ajak aku menari dipinggir danau waktu itu, dengan sunggingan senyum penuh arti..  Padahal kita tak saling mengenal.. 

Tuan.. Kau membuatku mabuk kepayang dengan gerakan lihaimu dan bisikan hasratmu waktu itu

Lalu kita memadu kasih dibawah pohon apel sambil menyaksikan sepasang angsa yang juga kasmaran

Matamu menyiratkan Cinta yang mendalam.. Walau itu baru kali pertama kita bertemu..

Usapanmu di bahuku membuatku terlelap.. Dengan mimpi penuh harap.. 

Lalu saat mataku terbuka..  Kulihat kau sudah tak ada..  Berganti setangkai Mawar dan sepucuk surat tepat diatas gaunku yang kuletakkan dipinggir danau.. 

Setelah itu aku terus menunggumu..  Tapi kau tak kunjung datang lagi.. 

Tuan.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun