Bajomulyo, Pati ( 30 Juli 2021) - Pada minggu kedua dan ketiga KKN TIM 2 Undip tahun 2021, mahasiswi bernama lengkap Ira Ni’matul Khoiriyah (21) dari jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro telah melaksanakan dua program kerja KKN pulang kampung dengan mengusung tema “Literasi Digital” dan " Upaya Pengelolaan Sampah". Kedua program ini dilaksanakan di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati yang dikenal sebagai kampung nelayan. Namun, berdasarkan instruksi Bupati Pati Nomor 2 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat yang berlaku pada tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan 20 Juli 2021 mengharuskan pelaksanaan KKN yang semula Offline beralih menjadi Online.
Alasan untuk mengusung program pertama dengan tema “Literasi Digital” karena di masa pandemi ini banyak sekali berita bohong yang beredar di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam bersosial media yang sering disebut dengan berita hoaks. Keberadaan internet yang mudah sekali di akses oleh banyak orang tanpa memandang waktu dan tempat membuat setiap informasi yang beredar bisa langsung tersebar dengan begitu cepatnya.
Di sisi lain, banyak segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan ini untuk menggiring opini publik yang berujung pada kekisruhan. Terdapat salah satu faktor penyebab berita hoaks mudah dipercaya masyarakat dan mudah tersebar begitu cepat, yakni masih rendahnya budaya membaca (literasi) di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, literasi digital memiliki peran penting sebagai bentuk kecakapan dalam bermedia sosial.
Respon baik warga melalui grup WA/dokpri
Selain itu, untuk program kedua, tema yang diusung yakni persoalan sampah, berdasarkan situs resmi Badan Pusat Statistika tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia dari Sensus Penduduk pada bulan September tahun lalu sebesar 270,70 juta jiwa. Hasil sensus penduduk tahun 2020 dibandingkan dengan Sensus Penduduk tahun 2010 terpantau mengalami penambahan penduduk sebesar 32,56 juta jiwa.
data diambil dari situs Badan Pusat Statistika tahun 202/dokpri
Di sisi lain, fakta menunjukkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan urutan ke-empat di dunia yang memiliki jumlah populasi penduduk terbesar setelah Negara China, India dan Amerika Serikat (Kata Data, 2020). Melihat hal ini, tentu saja Indonesia tidak bisa terlepas dari segala bentuk permasalahan lingkungan terutama masalah sampah yang akan selalu menjadi sorotan publik. Sampah merupakan zat ataupun materi yang bersifat organik dan anorganik yang dihasilkan dari setiap kegiatan serta aktivitas manusia. Jumlah populasi penduduk yang meningkat setiap tahun akan selalu diiringi dengan bertambahnya kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Berawal dari sanalah dapat dipastikan jika upaya pemenuhan kebutuhan manusia baik itu yang berasal dari penggunaan produk maupun pola konsumsi masyarakat untuk bertahan hidup sehari-hari juga akan meningkat. Artinya, manusia akan selalu menghasilkan sampah yang menyebabkan volume sampah di negeri ini semakin meningkat.
Menelisik lebih dalam lagi, setelah melakukan wawancara Ibu Sekretaris Desa Bajomulyo beberapa waktu lalu, banyak rumah tangga di Desa Bajomulyo yang kurang meluangkan waktunya untuk sadar dalam memilah sampah, mereka lebih memilih untuk mencampur-adukan sampah menjadi satu kemudian di taruh depan rumah untuk diambil tukang sampah beberapa hari sekali. Di sisi lain, tidak sedikit warga lebih memilih untuk langsung menjualnya ke pengepung.
hasil wawancara bersama Ibu Sekretaris Desa Bajomulyo setelah sharing mengenai persoalan kegiatan Desa selama pandemi dan kebiasaan warga dalam mengelola sampah /dokpri
Berdasarkan dengan pelaksanaan program kedua ini, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa bajomulyo, dibentuk penyusunan semacam modul atau booklet terkait upaya pengelolaan sampah rumah tangga. Diharapkan warga desa Bajomulyo meningkatkan kesadaran akan sampah dan perlunya untuk meluangkan waktu dalam memilah sampah agar tidak memberatkan pengepul sampah. Lagipula, jika sampah sudah dipilah maka mudah sekali untuk dikumpulkan dan dijual kembali agar dapat memberikan nilai ekonomi. Modul ini berisikan 8 halaman yang berisikan latar belakang, pengertian sampah, sumber sampah, upaya pengelolaan sampah, dan pilah sampah rumah tangga.
Modul yang dibagikan kepada warga/dokpri
Semoga kita semua sebagai warga negara dapat meningkatkan kembali kesadaran kita terhadap sampah sebagai bentuk peduli lingkungan. Karena sejatinya manusia akan selalu hidup berdampingan dengan alam. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem agar terhindar dari kemerosotan lingkungan, dimulai sejak dini untuk selalu berperan aktif dalam menjaga bumi.